Kurangi Impor Minyak Mentah Pertamina Lobi 7 Perusahaan Migas

Saat ini kebutuhan minyak mentah Indonesia mencapai 850 barel.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Okt 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2015, 17:15 WIB
Kilang RFCC Milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah.
Kilang RFCC Milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) sedang menjajaki tujuh perusahaan produksen minyak  atau Kontraktor Kontrak Kerjsama (KKKS) yang beroperasi di dalam negeri. Penjajakan tersebut sebagai salah satu cara perseroan untuk bisa mendapat pasokan minyak mentah untuk mengurangi impor.

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmat Hardadi mengatakan, jika tujuh perusahaan tersebut mau memasok produksi minyak mentahnya, maka Pertamina mendapat tambahan minyak dari dalam negeri sebanyak 200 ribu barel. "Ada 6 KKKS sampai 7 KKKS sedang kami loby, untuk bisa mendapat tambahan 200 ribu barel," kata Hardadi, di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Hardadi menambahkan, saat ini sudah ada dua KKKS yang sanggup memasok produksi minyaknya sebanyak 120 ribu barel. Namun ia belum bisa menyebutkan KKKS tersebut.

"Dua sudah confirm, 120 ribu bph, mudah-mudahan Desember sudah masuk tambahan. Nanti saya cek (nama KKKS)," tutur Hardadi.

Hardadi mengungkapkan, saat ini kebutuhan minyak mentah Indonesia mencapai 850 barel, 60 persen dipasok dari dalam negeri dan 40 persen dari impor. Dengan bertambahnya pasokan minyak dari dalam negeri maka impor minyak mentah pertamina akan berkurang.

Menurutnya, minyak mentah tersebut bisa diolah di fasilitas pengolahan minyak mentah (kilang) Pertamina yang saat ini beroperasi. " Crude (minyak mentah) bisa diolah di kilang manapun dimiliki Pertamina, Cilacap Balongan, Dumai, dan Balikpapan," pungkasnya.

Produksi Pertamina

Pertamina mencatat produksi minyak dan gas mengalami kenaikan pada kuarta III 2015, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, produksi minyak kuartal III 2015 mencapai 282,14 ribu barel per hari (bph) sedangkan kuartal III 2014 tercatat 221,10 ribu bph. "Kami mulai dari kinerja, pertama mengenai rata-rta produksi minyak dari kuartal III 2014 secara keseluruhan tren bagus," kata Syamsu. 

Untuk produksi gas bumi Pertamina juga mengalami kenaikan, Pada kuartal III 2015 sebesar 1,98 miliar kaki kubik (BCF) per hari, sedangkan pada kuartal III 2014 sebesar 1,54 BCF. "Produksi gas pada kuartal III 2015 1,98 BCF per hari," tuturnya. 

Syamsu mengungkapkan, kegiatan eksplorasi Pertamina pada 2015 ditargetkan 39 buah sumur, realisasi sampai September 25 sumur. Sedangkan kegiatan eksploitasi ada tambahan sumber daya target 105 juta barel oil pertamina sudah menemukan 93 juta barel.

"Kegiatan seismik 3D bertujuan konfirmasi temuan yang sudah kita laksakan sebelumnya pengembangan geometri resfoar lebih baik," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya