RI Dongkrak Industri Hasil Perikanan, Ini Usul Menperin

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, saat ini Indonesia menjadi pasar produk olahan komoditas perikanan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Nov 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2015, 17:15 WIB
20151013-Menteri Perindustrian Saleh Husin-Jakarta
Menteri Perindustrian, Saleh Husin saat wawancara khusus bersama tim Liputan6.com di pabrik PT Pan Brother di Tangerang, Banten, Selasa 13/10/2015). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin menginginkan hasil perikanan‎ Indonesia tidak diekspor, jika ingin meningkatkan nilai tambah sektor perikanan terjadi di dalam negeri.

Saleh mengungkapkan, saat ini Indonesia menjadi pasar produk olahan komoditas perikanan. Padahal bahan bakunya berasal dari Indonesia sendiri.‎

"Beberapa produk kita impor dari Jepang padahal bahan baku dari Indonesia, yang dapat nilai tambah sana (luar negeri)," ‎ kata Saleh, saat menghadiri peringatan hari ikan nasional, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (22/11/2015).

Saleh mengatakan, ‎ saat ini pemerintah mendorong hilirisasi. Akan tetapi, untuk membangun industri pengolahan hasil perikanan di dalam negeri membutuhkan kepastian pasokan bahan baku. Karena itu, untuk menjaga pasokan bahan baku hasil perikanan Indonesia harusnya tidak diekspor.

‎"Kembali lagi pelaku usaha apa kontinuitas suplai bahan bakunya, orang mau bangun pabrik skala besar butuh suplai bahan bakunya," ungkap Saleh.

Pemerintah pun sudah menyiapkan insentif untuk mendukung peningkatan nilai tambah produk perikanan dengan berbagai bentuk seperti fiskal dan non fiskal.‎ Selain itu juga menyediakan sumber energi kelistrikan untuk operasional pabrik pengolahan.‎ "Insentif bukan hanya fiskal tapi non fiskal misalnya perizinan, dan bantuan peralatan," ujar Saleh. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya