Jokowi Panggil Dirut Pertamina ke Istana, Ada Apa?

Sekembalinya dari Paris Presiden Joko Widodo, langsung melakukan berbagai kegiatan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Des 2015, 10:15 WIB
Diterbitkan 03 Des 2015, 10:15 WIB
20151109-Preskon Pertamina- Dirut Pertamina Dwi Soetjipto-Jakarta-Angga Yuniar
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Gedung Pertamina, Jakarta, Senin (9/11/2015). Dwi menjelaskan hasil audit forensik Petral Group kepada wartawan yang hadir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sekembalinya dari Paris, Perancis, Presiden Joko Widodo, langsung melakukan berbagai kegiatan. Pagi ini, Jokowi memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Sutjipto ke Istana Kepresidenan, Jakarta.

Dikutip dari Agenda Presiden dari Biro Pers Kepresidenan, Dwi Soetjipto dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi pada pukul 11.00 WIB.

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, pemanggilan Dwi Soetjipto terkait pembahasan mengenai harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kinerja PT Pertamina (Persero) dalam rangka meningkatkan produksi dan cadangan minyak Indonesia. Selain itu, Apa harga BBM kembali bakal direvisi?

Seperti diketahui pemerintah telah menetapkan untuk selalu melakukan kajian harga BBM setiap tiga bulan. Terakhir, pada awal Oktober, pemerintah telah menyesuaikan harga BBM dimana harga solar diturunkan Rp 200 per liter.

Sebelumnya, harga solar ini dibanderol Rp 6.900 per liter, turun menjadi Rp 6.700 per liter.Penurunan harga ini tertuang dalam paket kebijakan ekonomi jilid III yang dikeluarkan pemerintah pada Rabu 7 Oktober 2015.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, penurunan harga ini memang mulai berlaku tiga hari setelah paket kebijakan jilid III. Hal ini karena untuk bisa mengakomodasi penurunan tersebut, perlu dilakukan persiapan sebelumnya.

"Solar turun Rp 200 dari Rp 6.900 menjadi Rp 6.700 berlaku tiga hari setelah pengumuman ini. Jadi, kita kasih kesempatan karena biasanya turun itu memerlukan persiapan logistik," kata Sudirman kala itu.

Selain solar, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax telah turun 2,7 persen dari Rp 9.250 menjadi Rp 9.000 berlaku sejak 1 Oktober. Sedangkan produk baru Pertamina, Pertalite juga mengalami penurunan harga Rp 100 atau 1,2 persen dari Rp 8.400 menjadi Rp 8.300 per liter.

Sementara itu, harga bahan bakar untuk pesawat terbang yaitu avtur juga turun sebesar 15 persen. Harga avtur internasional turun 5,33 persen atau kira-kira US$ 10 sen

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya