Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) mencatat produksi minyak perusahaan sampai akhir tahun mencapai 40.069 barel per hari (bph) dan gas 178,3 MMSCFD. Dari angka ini hanya produksi gas yang melampaui target.
General Manager PHE ONWJ Irwansyah mengatakan, meski harga minyak dunia menurun, pihaknya berkomitmen menunjukkan kinerja terbaik dalam mendukung sektor minyak dan gas bumi nasional dengan meraih target produksi dengan maksimal.
"Target kita 40.500 bph, itu untuk minyak. Gas di atas target sekarang hampir 179 MMSCFD, di atas 100 persen target kita, 176 MMSCFD. Kami bersyukur dengan pencapaian yang cukup menggembirakan untuk mendukung kinerja industri ini," kata dia di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Baca Juga
Dia mengungkapkan, langkah yang dilakukan PHE ONWJ untuk mendukung produksi dengan pengembangan lapangan baru, yaitu lapangan GG yang telah berhasil beroperasi pada 2014 berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Proyek senilai US$ 165 juta ini meliputi pembangunan 1 anjungan lepas pantai GGA, pemborang 3 sumur gas, pembangunan pipa bawah laut 12 inci sepanjang 35 km, dan pembangunan 1 fasilitas proses di darat OPF Balongan.
Menurut Irwansyah, penurunan harga minyak dunia hingga menyetuh level US$ 35 per barel, menjadi tantangan tersendiri bagi PHE ONWJ. Untuk menghadapinya, cucu usaha PT Pertamina (Persero) tersebut merevisi program kerja. "Kami harus menyusun ulang program kerja akibat rendahnya harga minyak dunia," pungkas dia. (Pew/Nrm)*