Menteri Yuddy Minta Gubernur Babel Stop Beri Izin Tambang Baru

Hingga kini tidak ada upaya serius untuk mengembalikan kerusakan pasca-penambangan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Des 2015, 16:27 WIB
Diterbitkan 25 Des 2015, 16:27 WIB
kecelakaan tambang
Aktivitas di lokasi salah satu tambang batu bara yang merenggut nyawa salah satu pekerja di Bengkulu (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan kunjungan ke Provinsi Bangka Belitung. Walau dalam situasi libur nasional, Menteri PANRB menyempatkan silaturahmi dengan Jajaran ASN dan Forkompinda Pemprov Babel, pada Kamis (24/12/2015) kemarin.

Menteri Yuddy membawa dua pesan tentang Pemilukada serentak dan menindaklanjuti arahan  Presiden Jokowi tentang daerah tambang timah di Babel.

"Tujuan saya ke sini untuk berlibur bersama keluarga. Namun semalam mendapat pesan dari Bapak Presiden untuk mengecek permasalahan tambang di Babel," dia menjelaskan, Jumat (25/12/2015).

Dia menilai hingga saat ini belum ada perubahan yang signifikan di wilayah itu usai penyelesaian kontrak pertambangan. Tidak ada upaya serius untuk mengembalikan kerusakan pasca-penambangan.

Selain berkoordinasi dengan Kapolda tentang upaya penanganan penambang ilegal, kepada Gubernur Yuddy juga minta agar tidak memberikan izin baru untuk para penambang.

"Untuk penambang ilegal sudah bisa diatasi oleh jajaran Kepolisian. Pak Gubernur juga sudah komitmen tidak akan mengeluarkan izin baru," lanjut Yuddy.


Di sela-sela koordinasi dengan Kapolda dan Gubernur, Yuddy sempat menelepon Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Dalam perbincangannya, Yuddy meminta agar perusahaan yang terlibat dan membandel dipanggil untuk dimintai keterangan dan pertanggungjawaban.

Malam harinya, saat bersilaturahmi dengan jajaran Forlompinda Babel,  Gubernur Babel Rustam Effendi mengaku bahagia atas pelaksanaan Pemilukada yang aman dan lancar. "Alhamdulillah Pemilukada serentak berjalan d Babel lancar dan aman," ucap Rustam.

Menanggapi hal itu, Yuddy senang dan mengapresiasi karena tidak ada laporan ASN yang tidak netral. "Terimakasih untuk jajaran aparatur baik Kepolisian dan TNI dalam menjaga situasi kondusif selama Pemilukada berlangsung dengan aman dan lancar," papar Yuddy di rumah dinas gubernur.

Yuddy juga senang dengan rapor akuntabilitas kinerja Pemprov Babel. "Saya menyampaikan selamat kepada Pemprov Babel karena telah berhasil meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan dari CC menjadi B‎," lanjut Yuddy.

Namun Menteri ‎berpesan agar meningkatkan pelayanan publik.  "Mulailah perbaiki pelayanan publik. Tidak mungkin kita akan bergantung dengan hasil tambang terus menerus. Ke depan harus  beralih ke investasi lain di bidang barang dan jasa," ucap Yuddy.

Terkait pelayanan, Yuddy juga berpesan agar rumah sakit dibangun dengan mempertimbangkan beberapa aspek. "RSUD dibangun senyaman mungkin. Harus green hospital, nyaman, akrab dengan alam," tutur Guru Besar FISIP Unas Jakarta ini.

Terkait pelaksanaan UU ASN, Menteri mengingatkan bahwa ke depan pegawai ASN pada level tertentu harus siap menasional, tidak hanya berkutat di daerah saja.

"Kami sedang menata agar ASN mempunyai jenjang karier yang baik. Tidak hanya mentok di Babel saja, tapi terus bisa melanjutkan karier di daerah lain maupun pusat. Jadi ke depan tidak semua ASN di Babel diisi oleh warga asli Babel saja," ujar Yuddy.

Selepas silaturahmi, Menteri Yuddy menyempatkan jalan-jalan berkeliling Kota Pangkal Pinang menikmati suasana.

Menteri Yuddy sempat berbincang dengan beberapa pelaku usaha hiburan dan mencicipi jajanan malam, seperti jagung  dan kacang rebus.

Dia juga memantau kesiapan jajaran aparat kepolisian dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru. "Saya juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI dan Polri dalam rangka operasi lilin menyambut Natal dan Tahun Baru. Semoga aman, lancar dan tidak ada masalah apa pun," katanya. (Amd/Nrm)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya