Liputan6.com, Jakarta - Sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia diakui sebagai salah satu sektor yang memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian di Indonesia. Selain ini, sektor ini juga mampu menyerap banyak tenaga kerja di dalam negeri.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Asmawi Syam mengatakan, saat terjadi krisis ekonomi pada 1998 lalu, sektor ini mampu bertahan dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun tersebut.
"UMKM punya banyak keunggulan. Pada 1998, UMKM dikenal sebagai sektor yang tahan krisis, yang menjadi pelampung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemudian juga pada 2015 di mana terjadi perlambatan, sektor ini juga jadi pelampung pertumbuhan ekonomi kita," ujar dia di Jakarta, Senin (25/1/2016).
Advertisement
Baca Juga
Bahkan pada tahun lalu, lanjut Asnawi, pertumbuhan sektor UMKM mampu mengalahkan pertumbuhan industri perbankan. Salah satu penyebabnya lantaran sektor ini tidak terpengaruh pada nilai tukar rupiah, inflasi dan sebagainya.
"Tahun lalu pertumbuhan perbankan di Indonesia rata-rata 11 persen. Tetapi UMKM bisa tumbuh sebesar 15 persen. UMKM ini tahan terhadap pelemahan nilai tukar, kenaikan angka pertumbuhan, inflasi dan lain-lain," lanjut dia.
Hal paling penting, sektor ini mampu menguasai dunia usaha di dalam negeri serta menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
"Kita juga sering dengar UMKM menjadi sektor usaha paling banyak tampung tenaga kerja terutama sektor informal. Dan dari 59 juta pelaku usaha, 99 persennya merupakan pelaku UMKM. Ini bukti bahwa para pelaku UMKM mampu memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara," tandas dia. (Dny/Ahm)