Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melaju kencang pada perdagangan Rabu pekan ini. Penguatan ini terjadi karena adanya ekpektasi arus modal masuk karena ekonomi Indonesia diperkirakan bisa semakin baik.Â
Mengutip Bloomberg, Rabu (10/2/2016), rupiah diperdagangkan pada level 13.444 per dolar AS pada pukul 12.05 WIB. Level tersebut menguat tajam jika dibandingkan dengan pembukaan yang ada di 13.622 per dolar AS maupun jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 13.611 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.437 per dolar AS hingga 13.625 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah mengalami penguatan 2,52 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah ada di angka 13.538 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di level 13.689 per dolar AS.
Bank Indonesia (BI) kembali melakukan pelonggaran kebijakan moneter dengan menggelontorkan sejumlah dana di pasar. Langkah pelonggaran kebijakan moneter tersebut untuk memperlonggar likuiditas.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia Juda Agung menjelaskan, dengan gelontoran dana dari BI tersebut, likuiditas di awal tahun ini membaik dibandingkan Desember 2015 lalu.
Selain itu, langkah Bank Sentral Jepang memotong suku bunga menjadi negatif juga menjadi pendorong penguatan rupiah. Arus modal menjadi masuk ke Indonesia. Dalam empat hari terakhir, rupiah mampu menguat 2,4 persen. Penguatan rupiah ini terjadi pertama kalinya sejak November 2015 lalu.
"Pelaku pasar telah melihat bahwa kinerja ekonomi Indonesia sudah lebih baik secara fundamental," jelas ekonom Barclays Plc singapura Wai Ho Leong seperti dikutip dari Bloomberg.
Beberapa perdagangan di negara Asia tutup dalam beberapa hari kemarin karena memperingati hari raya imlek. Setelah perdagangan dibuka, sebagian besar investor langsung meletakkan investasi ke portofolio di Indonesia.
Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta memperkirakan, dalam jangka menengah penguatan rupiah lebih terbuka dengan catatan harga minyak tidak turun lebih dalam.
Di Januari kemarin memang rupiah cukup tertekan karena pelemahan harga minyak yang berpengaruh kepada harga komoditas. Dengan pelemahan harga komoditas tersebut membuat neraca perdagangan Indonesia terganggu. (Gdn/Ndw)
Ekonomi Positif, Rupiah Menguat ke Level 13.444 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah melaju kencang pada perdagangan Rabu pekan ini.
diperbarui 10 Feb 2016, 13:09 WIBDiterbitkan 10 Feb 2016, 13:09 WIB
Petugas menunjukkan uang pecahan US$100 di penukaran uang, Jakarta, Rabu (23/9/2015). Mata uang Rupiah sempat melemah ke level 14.655 per dolar AS pada perdagangan pukul 09.50 waktu Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 Jawa Tengah - DIYAsam Urat Tinggi? Coba Aneka Jus Ini
4 5 Jawa Tengah - DIYInilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Inggris: Hajar Manchester City 5-1, Arsenal Tempel Ketat Liverpool
Banjir Bandang di NTT, Jembatan Termanu Ambruk dan Lumpuhkan Lalu Lintas
Bolehkah Suami Beri Uang ke Orang Tuanya Tanpa Sepengetahuan Istri? Simak UAS dan Ustadz Khalid Basalamah
Kunjungi Aviary Milik Irfan Hakim, Menhut: Tak Perlu Jadi Pejabat untuk Jaga Alam
Momen Anak-anak Papua Ikut Bereskan Rantang Makan Bergizi Gratis, Warganet Singgung Ayam Teriyaki
5 Destinasi Wisata Sejuk di Malang yang Wajib Kalian Coba
Bolehkah Suami Istri Mandi Bareng dan Berhubungan Intim di Kamar Mandi?
Pesona Pulau Bedil Banyuwangi, Dijuluki Raja Ampatnya Jawa Timur
Kisah Sukses Diet Menurunkan Berat Badan, Bisa Hemat Pengeluaran hingga Rp179 Jutaan per Tahun
Baca Al-Fatihah hanya Gerak Mulut, Apakah Sholatnya Sah? Ini Kata Buya Yahya
Polisi Buru Pembuang Janin Bayi di Septic Tank RSUD Koja Jakarta Utara
Meghan Markle Ikut Meditasi di Rumah Jessica Alba, Jadi Teman Hollywood Baru?