Kementerian ESDM Tambah Kapasitas Listrik 1.751 MW dari PLTP

Penambahan kapasitas terpasang 1.751 MW tersebut mulai dari 2015 yang berasal dari produksi PLTP Kamojang-Darajat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Feb 2016, 11:44 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2016, 11:44 WIB
2016, PLTP Karaha Siap Suplai Listrik
PLTP Karaha merupakan salah satu total project panas bumi Pertamina mulai hulu hingga transmisi dan dijadwalkan mengalirkan listrik ke PLN pada akhir 2016. (REUTERS/Beawiharta)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penambahan kapasitas listrik  dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 1.751 Mega Watt (MW) pada 2019.
‎

Seperti yang dikutip dari data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE), Selasa (16/2/2016).

Penambahan kapasitas terpasang 1.751 MW tersebut mulai dari 2015, hasil produksi PLTP Kamojang-Darajat sebesar 35 MW. Tambahan sebesar 274 MW diperoleh dari Lumut Balai, Karaha, Sarulla, Lahendong dan Ulubelu masing-masing sebesar 55 MW dan 30 MW, 114 MW, 20 MW dan 55 MW pada 2016.

Penambahan kapasitas akan didapat dari Ulubelu 55 MW, Sarulla 118,5 MW, Lahendong 20 MW, Liki Pinawangan Muaralaboh sebesar 70 MW pada 2017. Total penambahan kapasitas mencapai 263,5 MW pada 2017.

Pada 2018, terdapat penambahan kembali sebesar 633,5 MW, yakni masing-masing dari Sarulla 118,5 MW, Lumut Balai 55 MW, Hululais 55 MW, Tulehu 20 MW, Rantau Dedap 220 MW, Gn. Rajabasa 110 MW dan Dieng 55 MW.

Penambahan kapasitas mencapai 545 MW pada 2019 yakni dari Gunung Rajabasa dan Dieng masing-masing sebesar 110 MW dan 55 MW dari Sungai Penuh, Hululais dan Lumut Balai masing-masing 55 MW, Karaha 60 MW, Cisolok-Cisukarame 45 MW dan Pangalengan sebesar 110 MW.

Potensi panas bumi Indonesia diperkirakan mencapai 29.452 MW namun pemanfaatannya baru mencapai 1.438,5 MW hingga 2015.

Pengembangan panas bumi difokuskan pada potensi panas bumi yang mempunyai entalphy atau jumlah energi dari suatu sistem termodinamika tinggi dalam lima tahun ke depan. Selanjutnya dalam 10 tahun ke depan mulai mengembangkan potensi panas bumi yang mempunyai entalphy menengah hingga entalphy rendah serta pengembangan skala kecil. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya