Sepertiga Perusahaan Minyak Dunia Bakal Bangkrut Tahun Ini

Sekitar sepertiga perusahaan minyak yang tercatat di bursa saham dunia akan bangkrut tahun ini.

oleh Elsa Analet diperbarui 17 Feb 2016, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 12:30 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Sekitar sepertiga perusahaan minyak yang tercatat di bursa saham dunia akan bangkrut tahun ini. Perusahaan audit dan konsultasi, Deloitte, mengeluarkan angka tersebut baru-baru itu setelah meneliti 500 perusahaan minyak dan gas di seluruh dunia.

Seperti ditulis Fortune, Rabu (17/2/2016), ancaman kebangkrutan datang setelah harga minyak mentah menyentuh angka terendah dalam 10 tahun terakhir. Beberapa perusahaan minyak dan gas telah menurunkan budget dan karyawan mereka sejak tahun lalu.

Sebanyak 175 perusahaan minyak dan gas saat ini berisiko terlilit utang sejumlah US$ 150 miliar. Perusahaan-perusahaan tersebut sedang dalam masalah besar untuk menghasilkan uang karena turunnya harga saham dan aset mereka.



Kebangkrutan juga membayangi perusahaan yang memproduksi shale gas di Amerika Serikat. Minggu lalu, Chesapeake Energy Corp, salah satu produsen shale gas terbesar di negara itu, terpaksa mengeluarkan pernyataan yang menyangkal akan mengambil perlindungan kebangkrutan, Chapter 11, setelah harga sahamnya turun 50 persen dalam sehari.

Perusahaan-perusahaan minyak sekarang berharap negara produsen terbesarnya, Rusia dan Arab Saudi, mau memangkas produksi supaya harga naik kembali.

Terlepas dari berita buruk ini, laporan Deloitte menyebut ada industri yang masih bisa bertahan, yaitu penyedia peralatan dan pekerja untuk pengeboran minyak. Perusahaan di sektor tersebut tidak mengeluarkan modal terlalu banyak ketimbang yang melakukan pengeboran. (Elsa/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya