Pabrik China Banjiri TikTok dengan Produk Mewah Harga Miring, Sindir Tarif Impor AS

Pabrik-pabrik di China memanfaatkan TikTok untuk menjual langsung ke konsumen Amerika Serikat.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 15 Apr 2025, 16:03 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2025, 16:03 WIB
10 Inspirasi Kado Natal Unik dan Berkesan dari Louis Vuitton
Pertama, ada koleksi tas Capucines Mini Blossom Chain Rose Jasmine White Yellow, sempurna untuk keluarga maupun klien kerja. [Dok/Louis Vuitton]... Selengkapnya

Liputan6.com, Beijing - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kini menjalar ke ranah media sosial. Sejumlah pabrik asal China memanfaatkan platform TikTok untuk mempromosikan penjualan langsung ke konsumen Amerika, mengklaim mereka adalah produsen barang-barang mewah dari merek ternama seperti Lululemon dan Louis Vuitton—namun dijual dengan harga jauh lebih murah.

Dalam beberapa hari terakhir, puluhan video viral bermunculan.

Salah satu video yang ditonton hampir 10 juta kali menampilkan seorang perempuan yang mengklaim bisa menjual celana yoga seharga hanya USD 5–6 (sekitar Rp84 ribu), padahal produk serupa dijual USD 100 (sekitar Rp1,7 juta) di Amerika Serikat. Ia berdiri di depan sebuah pabrik dan menyebut, "Bahan dan pengerjaannya sama karena berasal dari lini produksi yang sama."

Mengutip laman Independent, Selasa (15/4/2025), video lainnya menunjukkan seorang pria yang mengaku berada di lantai pabrik pembuat tas Louis Vuitton. Ia mengklaim bisa menjual tas tersebut langsung ke pembeli hanya dengan USD 50 (sekitar Rp841 ribu).

Namun, baik Louis Vuitton maupun Lululemon membantah produk mereka dirakit di China. Pakar industri mewah menilai video-video itu kemungkinan besar dibuat oleh produsen barang palsu atau dupe yang ingin memanfaatkan kekacauan akibat tarif perdagangan untuk meningkatkan penjualan.

"Mereka mencoba menyamarkan produsen palsu sebagai produsen asli," kata Conrad Quilty-Harper, penulis buletin Dark Luxury yang mengamati industri barang mewah. Ia menyebut para pembuat video ini sangat mahir dalam memanfaatkan media sosial untuk menciptakan permintaan di pasar Barat.

Lululemon mengakui hanya sekitar 3 persen dari produknya yang dirakit di China, dan menyatakan daftar lengkap mitra manufakturnya tersedia di situs resmi mereka. Sementara Louis Vuitton secara konsisten menegaskan bahwa mereka tidak memproduksi di China.

Terjadi di Tengah Panasnya Tensi Dagang AS-China

Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Kemunculan video-video ini bertepatan dengan memanasnya tensi dagang antara Washington dan Beijing.

Pemerintahan Trump menetapkan tarif impor sebesar 145 persen untuk seluruh barang dari China. Meski begitu, beberapa barang elektronik seperti ponsel pintar dikecualikan. Sebagai respons, China mengenakan tarif 125 persen terhadap produk AS.

Sebagian video dibuat secara profesional oleh influencer yang diduga bekerja sama dengan pabrik. Sebagian lainnya dibuat dengan bujet rendah di dalam pabrik atau gudang. Hampir semua video menyertakan tautan ke situs pabrik dan petunjuk pembelian.

Beberapa kreator video bahkan menyuarakan penolakan terhadap kebijakan tarif AS, memperlihatkan bahwa aktivitas ini mungkin merupakan reaksi langsung terhadap kebijakan tersebut. Apalagi, pembebasan bea masuk untuk impor di bawah USD 800 dari China dijadwalkan akan berakhir pada 2 Mei mendatang.

Meski begitu, sejumlah pengguna TikTok di Amerika menyambut kehadiran video-video ini. Mereka menyebutnya sebagai cara untuk melihat "sisi tersembunyi" dari industri barang mewah dan memotong jalur distribusi yang dinilai merugikan konsumen.

Pasar barang palsu di China memang merupakan yang terbesar di dunia. Pada 2023, Bea Cukai AS menyita barang-barang palsu senilai sekitar USD 1,8 miliar dalam harga eceran yang disarankan.

Infografis Tarif Impor Ala Donald Trump.
Infografis Tarif Impor Ala Donald Trump. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya