Kementerian ESDM Ungkap Penyebab SPBU Asing Tutup

Perusahaan minyak asing yang hentikan kegiatan operasi penjualan BBM harus melapor ke Ditjen Migas Kementerian ESDM.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Mar 2016, 19:12 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 19:12 WIB
20151224-Jelang awal tahun 2016, Pemerintah Akan Turunkan Harga BBM
Petugas mengisi bahan bakar jenis Premium di SPBU Cikini, Jakarta, Kamis (24/12). Jelang awal tahun 2016, Pemerintah memutuskan menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap penyebab penutupan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU milik perusahaan minyak asing.

Direktur Pembinaan Hilir Gas dan Minyak Bumi‎ Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Setyo Rini Tri Hutami mengatakan, penutupan SPBU asing biasanya disebabkan oleh penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak laku.

"Dia market saja kalau tidak laku ya ditutup. Dia harus ini ya (untung) kalau tidak banyak harus ditutup," kata Rini, di Jakarta, Senin (7/3/2016).

Rini menuturkan, perusahaan minyak asing yang menghentikan kegiatan operasi penjualan BBM, harus melapor ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. ‎"Ada laporan ke saya," tegas Rini.
‎

Namu ketika ditanyakan SPBU PT Shell Indonesia di kawasan Fatmawati yang tutup, Rini belum mengetahuinya. Lantaran ia belum melihat laporan penutupan SPBU tersebut. "Saya belum tahu, saya belum ngecek laporannya," ujar Rini.
‎

Terkait sumber pasokan BBM yang dijual SPBU perusahaan asing, Rini mengungkapkan, BBM tersebut berasal dari luar negeri. Lantaran produksi  BBM fasilitas pengolahan minyak (kilang) dalam negeri belum bisa mencukupi.

"Dari impor, soalnya kilang dalam negeri tidak cukup, Pertamina masih impor juga," tutur Rini. (Pew/Ahm)

 

Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya