Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap penyebab penutupan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/SPBU milik perusahaan minyak asing.
Direktur Pembinaan Hilir Gas dan Minyak Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Setyo Rini Tri Hutami mengatakan, penutupan SPBU asing biasanya disebabkan oleh penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak laku.
Baca Juga
"Dia market saja kalau tidak laku ya ditutup. Dia harus ini ya (untung) kalau tidak banyak harus ditutup," kata Rini, di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Rini menuturkan, perusahaan minyak asing yang menghentikan kegiatan operasi penjualan BBM, harus melapor ke Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. "Ada laporan ke saya," tegas Rini.
Namu ketika ditanyakan SPBU PT Shell Indonesia di kawasan Fatmawati yang tutup, Rini belum mengetahuinya. Lantaran ia belum melihat laporan penutupan SPBU tersebut. "Saya belum tahu, saya belum ngecek laporannya," ujar Rini.
Terkait sumber pasokan BBM yang dijual SPBU perusahaan asing, Rini mengungkapkan, BBM tersebut berasal dari luar negeri. Lantaran produksi BBM fasilitas pengolahan minyak (kilang) dalam negeri belum bisa mencukupi.
"Dari impor, soalnya kilang dalam negeri tidak cukup, Pertamina masih impor juga," tutur Rini. (Pew/Ahm)
Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini