Produk Batik Indonesia Jadi Incaran Pengusaha Jerman

Pada hari pembukaan, Devi Reptile mendapat transaksi untuk tahap awal senilai US$ 50 ribu untuk produk tas dari kulit buaya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Mar 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2016, 12:18 WIB
20151002-Batik-Indonesia-Jakarta
Pengrajin memperagakan keterampilannya membuat batik tulis dalam Peringatan Hari Batik Nasional di Museum Tekstil, Jakarta, Jumat (2/10/2015). Perayaan tersebut juga menampilkan produk batik dari berbagai daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Jerman paling bersemangat memborong batik buatan Indonesia dalam pameran Bangkok International Fashion Fair & Bangkok International Leather Fair (BIFF & BIL) 2016. Pameran tersebut digelar pada 9 hingga 13 Maret 2016 di Bangkok, Thailand.

BIFF&BIL merupakan pameran tahunan yang diadakan oleh Departemen of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand. Tujuannya mempromosikan pusat fashion di antara negara-negara ASEAN.

Selain Jerman, pengusaha Australia dan China juga turut membeli produk-produkfashion dan kulit dari Indonesia.

"Hari pertama sangat menggembirakan. Stand Indonesia langsung diserbu calon pembeli dari sejumlah negara, diantaranya Australia dan RRT," kata Atase Perdagangan Indonesia Rita Tri Mutiawati seperti dikutip dari keterangan pers, Jakarta, Minggu (13/3/2016).

Dalam pameran tersebut melibatkan 12 perusahaan Indonesia yang memiliki kualitas ekspor. Adapun perusahaan tersebut seperti Sarah Beekmans  yang memproduksi aksesoris dari tulang dan tanduk, Batik Maos Raja Mas  yang memamerkan batik warna alam, Radhita Collection, Batik Hatta, Devi Reptile  yang membuat tas dari kulit ular.

Ada pula Ai Syarif 1965  yang menyajikan fashion pria, Batik Gallerina, Vivi Collection yang memproduksi tas kulit buaya, ular, biawak, sapi, kambing, Aniaki  dengan fashion modern, dan Jakarta Fashio Week  yang terdiri Soe Jakarta, Rani Hatta, dan Femina Group.

Rita mengatakan produk Indonesia sangat diminati pembeli luar negeri. Bahkan dia mengatakan, pada hari pertama sudah dibanjiri pesanan.

"Pada hari pembukaan Devi Reptile mendapat transaksi untuk tahap awal senilai US$ 50 ribu untuk produk tas dari kulit buaya. Dalam waktu dekat buyernya akan mengunjungi Indonesia untuk negosiasi lebih lanjut. Sementara itu buyer Rusia dan Jepang masih negosiasi harga dengan Vivi Collection," tandas dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya