Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah harus memastikan tujuan dari pengenaan cukai pada produk plastik. Pengenaan cukai seharusnya bertujuan untuk mengendalikan konsumsi barang bukan untuk menggenjot penerimaan negara seperti pajak.
Direktur Eksekutif Institute for Development and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, cukai untuk plastik untuk mengendalikan konsumsi dirasa perlu karena berdampak pada lingkungan.
"Pada prinsipnya cukai untuk pengendalian konsumsi. Kenapa dibebankan cukai, supaya konsumsi terkendali, beda dengan pajak untuk kontribusi negara," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (24/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Enny menuturkan, penerapan cukai untuk pengendalian produk plastik dinilai positif. Pasalnya, plastik bukanlah barang yang mudah terurai sehingga merusak lingkungan.
Maka dari itu, Enny bilang dengan tujuan untuk pengendalian produk maka rencana pemerintah bakal tepat sasaran.
"Sekarang produk plastik perlu dikendalikan, iya, (memberikan) dampak ke lingkungan. Kalau nggak organik, lama dan sulit memang mengganggu lingkungan. Konsumsi plastik besar. Kalau bicara parsial, kalau lingkungan harus dikendalikan itu betul," ujar dia.
‎Namun, jika untuk menggenjot penerimaan negara maka pemerintah harus berpikir ulang. Terlebih, industri yang menggunakan makanan dan minuman (mamin) sedang mengalami tantangan berat.
Industri dengan bahan baku plastik sedang mengalami tantangan karena permintaan daya beli turun serta tekanan dari nilai tukar atau kurs.
"‎Menurut saya harus balance aspek pengendalian tercapai, tidak menambah beban industri makanan dan minuman," tutup dia.