Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menambah pasokan daya sebesar 120 Mega Volt Ampere (MVA), dengan masing-masing trafo berkapasitas 60 MVA di Gardu Induk Cianjur dan Gardu Induk Garut. Langkah penambahan pasokan daya tersebut untuk meningkatkan kehandalan listrik wilayah tersebut.
Senior Manager Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, trafo baru ini berfungsi pada Februari lalu, untuk berbagi beban listrik yang selama ini dipikul oleh tiga buah trafo yang ada saat ini (eksisting) dengan kapasitas masing-masing 60 MVA.
"Beban yang cenderung lebih kecil nantinya diharapkan akan membantu memperbaiki kualitas tegangan listrik," kata Agung, diJakarta, Jumat (6/5/2016).
Baca Juga
Selain memperbaiki kualitas tegangan, keberadaan trafo baru juga dapat meningkatkan kehandalan pasokan listrik. Ketika ada jadwal pemeliharaan pada salah satu trafo, maka PLN dapat memindahkan sumber pasokan listrik dari trafo yang lain. Sehingga opsi pemadaman listrik dapat dihindarkan.
"Penambahan trafo ini penting kami lakukan untuk meningkatkan pelayanan listrik kepada para pelanggan," ujar Agung.
Jumlah pelanggan listrik di Cianjur sampai dengan akhir Maret 2016 adalah sekitar 550 ribu pelanggan dengan beban listrik malam sekitar 117 Megawatt (MW) dan beban listrik siang 78 MW. Sedangkan di Garut jumlah pelanggannya adalah sekitar 539 ribu pelanggan dengan beban malam 58 MW dan beban siang 41 MW. Keduanya didominasi oleh pelanggan rumah tangga.
Sebelumnya, Cianjur dan Garut merupakan dua daerah yang kerap mengalami penurunan tegangan listrik karena lokasinya yang jauh dari pusat sistem kelistrikan. Gardu Induk Cianjur terletak di ujung Sub-Sistem Bandung Selatan, sedangkan Gardu Induk Garut pasokan listriknya berasal dari Sub-Sistem Tasikmalaya.
Secara keseluruhan Di Jawa Barat sendiri ada sekitar 107 Gardu Induk dengan 255 trafo dan total kapasitas sebesar 13.040 MVA. Sementara itu, beban puncak malam di Jawa Barat mencapai 6.994 MW, dan beban puncak siang sedikit lebih rendah, yakni 6.750 MW. (Pew/Gdn)