Dandani Bandara Kualanamu, AP II Bangun PLTG dan Hotel Bintang 3

PT Angkasa Pura II ingin membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 09 Mei 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 08:00 WIB
bandara kualanamu

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II akan melengkapi fasilitas Bandara Kualanamu dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Untuk membangun PLTG ini, AP II bakal menggandeng 2 BUMN lain.

Kita sudah berkoordinasi dengan BUMN, yaitu dengan Adhi Karya, Pertamina. Kami akan bangun power plant," tutur Direktur Utama PT AP II, Budi Karya Sumadi, Senin (9/5/2016).

Latar belakang dibangunnya pembangkit listrik ini‎ adalah untuk menjamin pasokan listrik ke Bandara Kualanamu. Pasokan listrik di Sumatera Utara sering mengalami byar pet, sehingga timbul rencana ini.

Adhi Karya digandeng sebagai kontraktor sementara Pertamina melalui anak usahanya, Pertagas diharapkan bisa memasok bahan baku gas.

Awalnya, ‎lanjut Budi, pembangkit bakal dibangun hanya untuk memasok kebutuhan Kuala Namu saja sebesar 15 MW. Namun rencana berubah menjadi 50 MW untuk juga memasok listrik Sumatera Utara.

"Sumut listriknya defisit. Jadi tidak saja untuk KNO tapi bagaimana men-supply kekurangan listrik di kota Medan dsb. Pak Gubernur support sekali," tuturnya.

PLTG ini prioritas akan memasok kebutuhan listrik Kualanamu yang diperkirakan hanya 15 MW, Sementara sisanya akan dipakai untuk melistriki daerah Medan, Deli Serdang dan sekitarnya lewat bantuan PLN. AP II, lanjut Budi akan menjual listrik tersebut ke PLN.

Budi memperkirakan investasi yang bakal dirogoh untuk merealisasikan PLTG tersebut mencapai Rp 750 miliar hingga Rp 1 triliun. Saat ini, proyek tersebut memasuki tahap Persiapan, Sementara studi sudah dilakukan. PLTG yang bakal dibangun di area Bandara Kuala Namu ini diperkirakan akan selesai dalam 1 tahun.

"Kalau mikir positif, 3-4 bulan lagi sudah mulai. Studinya sudah ada," katanya.

Selain PLTG, Kualanamu juga bakal dilengkapi dengan hotel bintang 3. Investasi sebesar Rp 50 miliar digelontorkan AP II untuk membangun 140 kamar hotel demi menjadikan bandara Kualanamu jadi bandara aerotropolis. Yang berarti memiliki fungsi bukan hanya bandara, namun menjadi salah satu simpul perekonomian.

‎"Sebelum lebaran tahun depan selesai," tuturnya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya