Waspadai Ekonomi Global, Ini Pesan Jokowi ke Para Menteri

Presiden Joko Widodo menilai, kerja kementerian masih lambat padahal situasi ekonomi global harus terus diwaspadai.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 07 Jun 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 17:30 WIB
20160316-Bahas Aksi Penyelundupan, Jokowi Ajak Menterinya Rapat Terbatas-Jakarta
Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/3). Rapat tersebut membahas mengenai penanggulangan aksi penyelundupan di Indonesia (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan situasi ekonomi global masih patut diwaspadai. Situasi tersebut tidak diimbangi dengan kinerja kementerian yang cepat. Karena itu, ia mengingatkan jajarannya untuk bergerak cepat.

"Pada awal Januari dan akhir Desember sudah diberikan peringatan agar belanja kementerian/lembaga didorong untuk bisa dipercepat. Tapi dalam praktik, angka-angka di kementerian masih lambat‎," tegas Jokowi, dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

"Kita melihat bahwa situasi perekonomian global masih harus terus diwaspadai dan belum sepenuhnya stabil. Pergerakan tiap minggu masih berubah terus," tambah dia.‎

Jokowi menuturkan, hanya ada tiga kementerian yang mampu mengikuti ritme kerjanya. Salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).


"Hanya 1, 2, dan 3 kementerian yang bisa mempercepat, seperti PU 4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya," tutur dia.‎

Jokowi juga menekankan agar kementerian-kementerian melakukan dua hal, yaitu efisiensi belanja pemerintah dan mempercepat investasi. Tanpa efisiensi belanja, maka pertumbuhan ekonomi akan melambat.

"Investasi juga sama‎. Kalau investasi di BKPM tidak bisa mendorong untuk cepat terealisasi juga tidak akan memberikan efek konkrit terhadap pertumbuhan kita," jelas Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta ada upaya lebih untuk mencari investor. Sebab, investor tengah jadi buruan para negara-negara yang kondisi ekonominya sedang terpuruk.

"Kita juga harus sadar, investor juga jadi rebutan negara lain yang kondisinya jauh lebih jelek dari kita. Kalau sebuah proyek bisa dikerjakan swasta, investor, serahkan pada mereka. Jangan malah ke balik. Investor berminat, tapi malah kita pakai APBN. Sehingga APBN bisa digiring untuk yang lain," ujar Jokowi. (Silvanus A/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya