Diburu Konsumen, Harga Jengkol Melonjak Rp 30 Ribu per Kg

Memasuki bulan Ramadan, harga jengkol melonjak hingga dua kali lipat harga normal.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Jun 2016, 15:11 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 15:11 WIB
Jengkol
Memasuki bulan Ramadan, harga jengkol melonjak hingga dua kali lipat harga normal.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Ramadan, harga jengkol melonjak hingga dua kali lipat. Di Jakarta, harga jengkol naik Rp 30 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 64 ribu per kg. Sedangkan di Jawa Barat, harga jengkol naik dengan kisaran yang sama menjadi Rp 70 ribu per kg.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menjelaskan, harga jengkol di pasar Jakarta mencapai angka Rp 64 ribu per kilogram (kg) di pekan kedua bulan puasa ini. Harga tersebut naik lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan sebelum memasuki bulan puasa.

"Sebelum puasa, harga jengkol di pasar rata-rata Rp 30 ribu per kg. Sekarang Rp 64 ribu per kg, jadi naik Rp 30 ribu per kg," jelasnya kepada Liputan6.com, Jumat (17 Juni 2016).

Abdullah melanjutkan, ada dua alasan harga jengkol bisa naik tinggi. Alasan pertama adalah permintaan yang meningkat. Di awal puasa, jengkol merupakan bahan makanan yang diburu oleh konsumen. Beberapa pedagang makanan jadi maupun konsumen rumah tangga yang biasanya tak memasak jengkol memasuki bulan puasa ini ikut mengolah jengkol. 

Namun permintaan akan jengkol tersebut akan turun mendekati hari raya Idul Fitri. "Biasanya di minggu terakhir masyarakat berkurang ke jengkol," jelas dia.

Alasan kedua karena memang pasokan sedang berkurang. Karena musim panen sudah berakhir, maka pasokan jengkol ke pasar-pasar di Jakarta mulai berkurang. Anomali cuaca juga menjadi penyebab panen jengkol tak sebanyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Untuk di daerah Jawa Barat, kenaikan harga terjadi karena kelangkaan Di beberapa pasar tradisional Kabupaten Kuningan, harga jengkol saat ini di kisaran Rp 70.000 per kg. Harga tersebut naik dari sebelumnya Rp 40.000 per kg.

"Jengkol harganya di atas daging ayam yang rata-rata cuma Rp 32.000 per kilo," kata Tatang, seorang pedagang di Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, Jumat (17/6/2016).

Dia menyebutkan, kenaikan harga jengkol tersebut lantaran minimnya pengiriman dari petani ke pedagang di Kabupaten Kuningan. Keterbatasan pasokan juga menjadi salah satu penyebab kelangkaan jengkol itu sendiri.

Selain itu, biaya ongkos kirim yang belum dapat diprediksi dan cenderung semakin mahal. Para pedagang pun mengaku harga jengkol diprediksi akan terus meningkat jika pasokan tidak ditambah.

"Saya belum tahu sampai berapa rupiah harga jengkol termahal nanti. Biasanya seminggu sebelum lebaran harga jengkol udah naik ternyata sudah naik duluan," ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya