Liputan6.com, Jakarta - Peredaran uang palsu patut diwaspadai oleh masyarakat saat ini. Terlebih menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Jelang perayaan umat Islam, biasanya peredaran uang palsu mengalami peningkatan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas mengungkapkan peredaran uang palsu seiring terjadi di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Ini yang harus menjadi perhatian masyarakat dan aparat penegak hukum.
"‎Contoh itu terakhir penemuan uang palsu 18 ribu lembar di Taman Mini pada bulan lalu, pelakunya sudah ditangkap," kata Ronald seperti ditulis, Senin (4/7/2016).
Baca Juga
Advertisement
Untuk itu, Ronald mengaku BI akan terus meningkatkan komunikasi dan kerja samanya dengan pihak Kepolisian dan Pengadilan Negeri demi memberikan peradilan yang memberikan efek jera bagi para pelaku.
Sementara di kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menambahkan peredaran uang palsu biasanya berjalan lurus dengan peredaran uang asli itu sendiri.
Jadi dengan kata lain, semakin banyak uang kertas asli yang digunakan di sebuah kota, maka semakin banyak pula uang palsu itu diedarkan oleh para pelakunya.
"Mengenai nominalnya yang paling banyak dipalsukan itu pecahan Rp 50 ribu dan pecahan Rp 100 ribu," kata Tirta. (Yas/Ndw)