Liputan6.com, Malang - Peredaran uang palsu di wilayah Malang, Jawa Timur, di sepanjang tahun ini cukup tinggi. Masyarakat pun diminta lebih berhati-hati. Apalagi jelang Lebaran transaksi ekonomi diyakini akan lebih tinggi.
Selama Januari-Mei 2016 ini temuan uang palsu sudah mencapai 3.600 lembar yang mayoritas pecahan uang Rp 100.000. Selain itu juga ada pecahan Rp 50.000 dan Rp 20.000. Angka temuan diawal tahun ini terbilang sangat tinggi, meningkat sekitar 20 persen dibanding dengan temuan uang palsu periode yang sama di tahun lalu.
Kepala Unit Operasional Kas Bank Indonesia Wilayah Malang, Prihatin Sudi Utomo mengatakan, masyarakat harus lebih hati-hati dan jeli saat bertransaksi menjelang Lebaran.
Advertisement
"Tapi kalau dilihat tingginya temuan kasus uang palsu itu menunjukkan kesadaran masyarakat tentang keaslian uang semakin tinggi," kata Utomo di Malang, Jumat (24/6/2016).
Ia menambahkan, masyarakat tetap harus lebih teliti lagi agar tak sampai tertipu. Untuk proses hukum terhadap siapa saja yang terlibat dalam pemalsuan uang, Bank Indonesia juga telah bekerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian. Para pelaku penipuan dengan modus uang palsu bakal diproses secara maksimal oleh aparat penegak hukum.
"Masyarakat juga jangan segan melapor kalau ada indikasi transaksi uang palsu. Karena bagaimanapun juga yang dirugikan masyarakat itu sendiri," ungkap Utomo.
Di wilayah Kota Malang, beberapa hari lalu petugas kepolisian menangkap dua orang pelaku pengedar uang palsu. Dari tangan keduanya, lebih dari 77 lembar uang palsu turut diamankan.
Kasus ini terungkap saat salah seorang pelaku ditangkap di Terminal Arjosari karena terbukti menggunakan uang palsu untuk membeli buah.