RI Jadi Tuan Rumah ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum

Investasi infrastruktur merupakan‎ fokus utama dari pemerintah Indonesia untuk mempercepat Agenda Pembangunan Nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Agu 2016, 12:14 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2016, 12:14 WIB
Ketua Kadin  Rosan P Roeslani menjelaskan, Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum.
Ketua Kadin Rosan P Roeslani menjelaskan, Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum yang akan diselenggarakan pada 8-11 November 2016 di Jakarta Convention Center (JCC). Ajang bertepatan dengan gelaran pameran Indonesia Infrastructure Week 2016 di lokasi yang sama.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri ‎(Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan,‎ ajang ini menjadi inisiatif nirlaba untuk membahas tantangan masa depan yang dihadapi ASEAN di empat tahapan pembangunan proyek infrastruktur, yaitu perencanaan‎, pembiayaan, pembangunan dan pengoperasian.

"Kami ingin mendorong terciptanya hubungan strategis dan memberikan kesempatan kerjasama bisnis bagi pemerintah pusat maupun daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan pengembang swasta terkemuka di bidang teknologi dan jasa, bersama dengan para investor global yang diundang dalam forum ini," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (1/8/2016).

‎Rosan mengungjapkan ASEAN G2B Infrastructure Investment Forum akan berfokus pada agenda infrastruktur Indonesia selama 5 tahun ke depan. Dalam periode tersebut, kebutuhan investasi infrastruktur di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 450 miliar. Sedangkan untuk lingkup ASEAN diperkirakan mencapai US$ 3,3 triliun untuk 15 tahun ke depan dan masuk dalam ASEAN Master Plan for Connectivity.

‎"Indonesia merepresentasikan sepertiga dari anggaran infrastruktur ASEAN yang telah diajukan. Maka sudah sewajarnya Indonesia menciptakan sebuah wadah bagi pemerintah dan sektor swasta agar dapat menyamakan visi, membangun kemitraan dan mengeksplorasi cara-cara nyata yang dapat mendukung Master Plan for ASEAN Connectivity 2025 seraya memberikan kesempatan untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan, investasi infrastruktur saat ini merupakan‎ fokus utama dari pemerintah Indonesia untuk mempercepat Agenda Pembangunan Nasional.

Sebagai gerbang utama bagi pebisnis dengan pemerintah, lanjut Thomas, pihaknya memiliki amanat untuk menyokong investasi langsung baik dari dalam maupun luar negeri dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif.

"ASEAN G2B Investment Forum ini akan menyediakan wadah bagi para pemimpin industri di pemerintah di wilayah ASEAN untuk mendiskusikan kesempatan investasi domestik dan regional yang tercantum dalam Master Plan for ASEAN Connectivity 2025,"‎ kata dia.

‎Selain itu, BKPM juga memiliki tiga prioritas utama dalam sektor infrastruktur. Pertama, 226 proyek-proyek strategis nasional. Kedua, proyek-proyek listrik. Dan ketiga, pengendalian limbah dari proyek-proyek energi.

"BKPM akan memfasilitasi dan terus memberikan bantuan bagi investor. Terutama dalam menyalurkan minat investasi di sektor infrastruktur," tandas dia. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya