Liputan6.com, Jakarta - Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,18 persen di kuartal II-2016 lebih tinggi dari yang banyak diperkirakan para ekonom maupun pengusaha di bawah 5 persen. Pencapaian tersebut karena pengaruh beberapa faktor.
"Saya sudah bilang bisa tumbuh 5,1 persen, tapi ternyata malah lebih tinggi dari perkiraan tersebut," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Ketika ditanyakan mengenai pencapaian ataupun data pertumbuhan ekonomi yang di luar dugaan, Darmin mengaku banyak pihak yang tidak memahami permasalahan tersebut. "Karena (mereka) tidak mengerti," ujar Darmin.
Ia menuturkan, pertumbuhan ekonomi 5,18 persen dipengaruhi pergeseran musim panen raya tanaman pangan di kuartal II. Hal itu menyebabkan ekonomi nasional di kuartal sebelumnya hanya 4,92 persen.
Baca Juga
"Banyak data yang menunjukkan ekonomi kita sudah menggeliat naik, apakah data ekspor impor secara kuartalan, kenaikan penjualan ritel, pertumbuhan kredit, penjualan mobil, dan lainnya," jelas Mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Di samping itu, sambung Darmin, investasi di bidang infrastruktur telah berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal II. "Investasi pembangunan jalan tol, misalnya biaya Rp 2 triliun yang direalisasikan Rp 500 miliar, itu yang berpengaruh," ujar dia.
Dia mengaku optimistis, pertumbuhan ekonomi akhir tahun bisa mencapai target yang dipatok di APBN Perubahan 2016 sebesar 5,2 persen. Trennya, Darmin memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III tidak terlalu tinggi, dan akan melonjak di kuartal IV.
"Kita teruskan upaya yang sudah dilakukan.Sehingga saya rasa bisa capai pertumbuhan ekonomi 5,2 persen di 2016," harap Darmin. (Fik/Ahm)
Advertisement