BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,18 Persen di Kuartal II

Sementara secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,04 persen di semester I.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 05 Agu 2016, 09:43 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 09:43 WIB
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II 2016 mencapai 5,18 persen (year on year). Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi di kuartal I tahun ini sebesar 4,92 persen.

Sementara secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,04 persen di semester I. Dengan nilai produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 2.352,2 triliun atas dasar harga konstan (ADHK) dan Rp 3.086,6 triliun atas dasar harga berlaku (ADHB).
 
Kepala BPS Suryamin menuturkan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II masih dipengaruhi berbagai kondisi di pasar global dan lokal. Seperti harga komoditas di pasar internasional yang mulai meningkat. "Harga berbagai komoditas pasar internasional tren meningkat seperti kopi, kedelai dan minyak," ujar dia di kantornya, Jumat (5/8/2016).

Sementara pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang selama ini menjadi mitra dagang Indonesia masih bervariasi. Seperti ekonomi AS yang melambat dari 1,6 persen menjadi 1,2 persen.

Kemudian ekonomi Tiongkok yang stagnan di 6,7 persen. Pertumbuhan ekonomi Singapura yang menguat dari 2,1 persen menjadi 2,2 persen. Demikian pula ekonomi Korea Selatan yang naik dari 2,8 persen menjadi 3,1 persen.

Sementara di dalam negeri, jelas Suryamin, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi harga komoditas non migas di pasar internasional yang secara umum meningkat.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) naik dari US$ 30,20 per barel (kuartal I 2016) menjadi US$ 42,13 per barel (kuartal II) atau naik 39,49 persen (qtoq).

Kemudian angka inflasi yang mencapai sebesar 0,44 persen (qtq). Meski jika dibandingkan IHK Juni 2015 (120,14) terjadi inflasi sebesar 3,45 persen (yoy).
 
BI rate yang turun dari 6,75 persen  pada Maret 2016 menjadi 6,50 persen di Juni 2016. "Realisasi belanja pemerintah pada kuartal II 2016 mencapai Rp 474,28 triliun meningkat dibanding realisasi pada kuartal II 2015 sebesar Rp 384,74 triliun.
 
Adapula realisasi penanaman modal asing dan dalam negeri pada kuaartal II sebesar Rp 151,6 triliun, atau naik 3,5 persen (qtq) dan 12,3 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebelumnya diproyeksikan sedikit mengalami perbaikan ke level 4,95 persen secara tahunan (year on year/Yoy) di kuartal II 2016. Peningkatan konsumsi masyarakat dan pemerintah menjadi penopang utama di tengah lesunya investasi maupun kinerja ekspor impor.

"Ekonomi nasional diperkirakan tumbuh 4,95 persen (Yoy) pada kuartal II-2016, sedikit meningkat dari realisasi 4,92 persen (Yoy) di kuartal I ini," ujar Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, saat dihubungi Liputan6.com.(Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya