Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Rilis data pertumbuhan ekonomi dan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve akan mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu P. menuturkan ada sejumlah faktor internal dan eksternal pengaruhi laju IHSG. Pertama, pasar menanti rapat dewan Gubernur Bank Sentral AS menjelang akhir pekan ini. Kedua, data inflasi Juli 0,69 persen, menurut Bayu menjadi katalis positif bagi IHSG.
Ketiga, pasar juga telah memperhitungkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). "Postur APBN-P akan lebih efisien. Angka dirampingkan sehingga kinerja pemerintah lebih produktif," ujar Lucky saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (5/8/2016).
Lucky mengatakan, laju IHSG diharapkan dapat menembus level tertinggi 5.524 sebelum penutupan akhir tahun 2016. "Level tertinggi yang diuji tahun lalu di kisaran 5.524," kata dia.
Baca Juga
Faktor kelima, rilis data pertumbuhan ekonomi juga akan membayangi laju IHSG. Lucky memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai lima persen pada semester I 2016. "Kinerja ekonomi Indonesia lebih baik dari semester I 2015 di kisaran 4,7 persen, dan semester I tahun ini sekitar 4,9 persen. Ini potret pertumbuhan ekonomi selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK," kata dia.
Dengan melihat kondisi itu, Lucky memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.350-5.415 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG terus melanjutkan pergerakan naiknya. Kekuatan kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung dengan cukup besar menjelang rilis data ekonomi.
"Saat ini support terlihat pada level 5.336 dengan target resistance berpotensi tembus di kisaran 5.444," ujar William.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Sedangkan Lucky merekomendasikan beli saham PT PP Property Tbk (PPRO), PT PP Tbk (PTPP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko Tbk menuturkan, saham PT Bank Mandiri Tbk dapat dicermati pelaku pasar. Saham PT Bank Mandiri Tbk, secara teknikal pola perbaikan jangka pendek dan menengah menarik untuk diakumulasi dengan skenario kenaikan berikutnya di resistance psikologis Rp 10.850-Rp 11.500.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Mandiri Tbk di level pertama Rp 10.550, level kedua Rp 10.450, dan cut loss point Rp 10.250. (Ahm/Ndw)
Advertisement