Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mendapatkan penugasan langsung dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar untuk pengusahaan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu kapasitas 50 Mega Watt (MW) dan Mataloko kapasitas 22,5 MW.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengungkapkan, PLN akan berkomitmen untuk menyelesaikan penugasan ini dengan cepat. Dengan pengembangan ini nantinya, total kapasitas untuk PLTP Ulumbu mencapai 50 MW dan PLTP Mataloko mencapai 22,5 MW yang ditargetkan seluruh masuk sistem NTT pada awal 2020.
"Saat ini PLTP Ulumbu telah beroperasi dengan kapasitas 10 MW. Sementara untuk PLTP Mataloko 2,5 MW, keduanya telah menyuplai sistem kelistrikan di Ruteng dan Kabupaten Ngada, NTT," kata Sofyan di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Secara keseluruhan, PLN telah membeli listrik dari PLTP dengan total kapasitas lebih dari 1400 MW. Jumlah tersebut akan bertambah dengan pembelian listrik dari PLTP Ulubelu 3 sebesar 55 MW yang telah masuk sistem dan Karaha Bodas sebesar 30 MW.
Selain itu untuk menarik minat investor, PLNÂ juga melakukan price adjustment sesuai peraturan yang berlaku guna mendorong minat para investor untuk melakukan pengembangan panas bumi di Indonesia.
Selain penyerahan SK pengusahaan WKP, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan amandemen kontrak jual beli listrik (ESC) PLTP Wayang Windu 1 dan 2 antara PLN dengan Star Energy. Penandatanganan Amandemen kontrak PLTP Lahendong 5 dan 6 antara PLN dengan PGE dan penandatanganan Amandemen kontrak PLTP Muaralaboh 1 dan 2 antara PLN dengan SEML.
Penugasan ini dilakukan pada acara the 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2016 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre pada hari ini. Penugasan ini juga tidak lepas dari komitmen pemerintah dalam rangka mencapai pemanfaatan gheothermal hingga 7000 MW pada 2025.
Penyerahan SK pengusahaan WKP Mataloko dan Ulumbu dilakukan Menteri ESDM Archandra Tahar kepada Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan disaksikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Pew/Nrm)