RI Ekspor Babi ke Singapura US$ 30,25 Juta Selama 7 Bulan

BPS ‎mencatatkan kenaikan ekspor babi hidup dari Indonesia ke Singapura pada Juli ini sebesar 11,61 persen menjadi US$ 4,58 juta

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Agu 2016, 13:23 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 13:23 WIB
Babi, Harapan Transplantasi Masa Depan
Ilustrasi babi | Via: liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) ‎mencatatkan kenaikan ekspor babi hidup dari Indonesia ke Singapura pada Juli ini sebesar 11,61 persen menjadi US$ 4,58 juta dari periode bulan sebelumnya sebesar US$ 4,10 juta. Secara akumulasi sepanjang Januari-Juli 2016, realisasi ekspor babi sebanyak US$ 30,25 juta.

"Indonesia ternyata ekspor babi lho, nilainya US$ 4,58 juta di Juli ini atau naik 11,61 persen dibanding Juni 2016," kata Kepala BPS Suryamin saat Konferensi Pers Neraca Perdagangan Juli 2016 di kantornya, Jakarta, Senin (15/8/2016).

Berdasarkan data BPS, ekspor babi dari Indonesia ke Singapura di Juli ini mengalami penurunan 1,15 persen jika dibanding pencapaian bulan ketujuh 2015 yang mencapai US$ 4,63 juta. Sementara secara kumulatif, nilai ekspor babi di Januari-Juni ini sebesar US$ 30,25 juta menurun 10,03 persen dari ekspor di periode yang sama tahun lalu senilai US$ 33,62 juta.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, Indonesia rajin memasok babi hidup berwarna putih kemerahan ke Singapura untuk diolah menjadi sajian makanan.

"Tidak ekspor ke negara lain, cuma ekspor babi hidup dari Batam ke Singapura. Kan lokasinya juga dekat, sehingga tidak perlu ongkos mahal, jadi ekspor harga babi hidup murah," terang dia.

Sasmito mengaku, Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor babi ke Singapura, bahkan menarik investasi ‎peternakan babi dari investor Singapura. "Potensi ekspor babi normal saja, tapi kita bisa menggaet investasi supaya Singapura investasi peternakan babi di Indonesia," jelasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya