Harga Minyak AS Terus Merangkak Naik

Harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September ditutup naik 21 sen atau 0,5 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 18 Agu 2016, 05:00 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 05:00 WIB
Harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September ditutup naik 21 sen atau 0,5 persen.
Harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September ditutup naik 21 sen atau 0,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah bergerak naik pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga minyak adalah keluarnya data dari otoritas energi di Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan stok minyak mentah.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (18/8/2016), harga minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman September ditutup naik 21 sen atau 0,5 persen ke angka US$ 46,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

The U.S. Energy Information Administration mengeluarkan data bahwa stok minyak mentah turun 2,5 juta barel pada pekan kemarin. Sedangkan analis yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan sebaliknya, stok minyak mengalami kenaikan 500 ribu barel.

Menurut American Petroleum Institute, yang merupakan organisasi perusahaan-perusahaan minyak swasta di AS, penurunan stok minyak mentah tersebut membantu pemulihan harga minyak mentah. Dalam beberapa pekan terakhir memang harga minyak mencoba untuk merangkak naik meskipun beberapa kesempatan gagal dan ditutup melemah.

"Penurunan persediaan minyak di kilang-kilang ini membantu meringankan rasa takut kelebihan pasokan selama ini," jelas Bart Melek, kepala analis komoditas TD Securities, Toronto. "Namun data yang tercatat pada pekan lalu tersebut belum bisa dikatakan sebagai sebuah tren," tambahnya.

Sebelumnya, harga minyak juga terdongkrak naik karena adanya rencana pertemuan dari anggota negara-negara eksportir minyak (OPEC). Organisasi negara-negara pengekspor minyak kemungkinan besar akan kembali menggelar pertemuan untuk membahas mengenai harga minyak. Ada usulan untuk menahan produksi sehingga bisa mendorong harga minyak ke level yang lebih tinggi.

Rencana tersebut akan dibawa dalam pertemuan antara OPEC dengan negara-negara non-OPEC yang bakal berlangsung pada bulan depan atau September nanti. Sumber OPEC di Reuters mengungkapkan bahwa Arab Saudi sangat menginginkan agar harga minyak bisa lebih tinggi dari kisaran yang ada saat ini.

OPEC juga akan bertemu dengan Rusia. Pertemuan tersebut akan berlangsung pada Oktober nanti. Dalam pertemuan tersebut juga akan membahas mengenai kestabilan harga minyak. (Gdn/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya