Liputan6.com, Jakarta - Operator jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) harap-harap cemas menanti keputusan pemenang lelang proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek. Proyek sepanjang 45 kilometer (km) dengan nilai investasi Rp 12 triliun ini diharapkan dapat dibangun pada tahun depan.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengungkapkan, jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek akan membentang sepanjang 45 km. Dimulai dari Jatibening menuju arah Cikampek. Saat ini proses lelang di Kementerian PUPR masih dalam tahap prakualifikasi.
"Masih prakualifikasi, mudah-mudahan selesai minggu ini karena kalau tidak salah tinggal diumumkan saja. Panjangnya 45 km dari Jatibening," ujar dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Adityawarman menjelaskan, setelah tahapan prakualifikasi, fase selanjutnya adalah penawaran dan nama pemenang lelang proyek jalan tol layang yang diharapkan dapat diumumkan akhir 2016.
Perusahaan konsorsium Jasa Marga seperti diketahui ikut dalam tender proyek tersebut bersaing dengan kontraktor lain, meskipun ide berasal dari BUMN ini.
"Pak Menteri (PUPR) berharap jangan terlalu lama karena kebutuhan sudah mendesak sekali. Jadi kalau akhir tahun ini bisa tahu siapa pemenangnya, segera konstruksi tahun depan karena perlu mobilisasi jika keputusannya September atau Oktober 2016," dia menjelaskan.
Lebih jauh Adityawarman mengatakan, proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek diperkirakan memakan waktu 15 bulan. Dalam pembangunannya pun, memperhatikan manajemen trafik, kebersihan, dan ketertiban.
"Waktu penyelesaian proyek hampir 15 bulan. Kalau kita menang, kita susun manajemen proyeknya, manajemen trafik, mencari kontraktor yang bisa menjaga kebersihan, ketertiban berlalu lintas. Kita juga akan bekerja 2 shift, siang dan malam karena trafik di Jakarta-Cikampek sudah padat," tutur dia.
Menurut dia, pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek dilakukan untuk menambah kapasitas. Pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sepanjang rute Jakarta-Cikampek.
"Ini kan tambah kapasitas dari 3 lajur, tambah 2 lajur, jadi 5 lajur. Mudah-mudahan lah bisa meminamalisasi kemacetan, tapi saya tidak janji karena kalau kapasitas ditambah biasanya yang masuk lebih banyak," Adityawarman menerangkan.
Ia mengaku, pembangunan proyek jalan tol layang ini membutuhkan investasi Rp 10 triliun-12 triliun. Namun pendanaan belum disiapkan, mengingat kepastian pemenang tender masih menunggu proses.(Fik/Nrm)