Bulog Minta Tambahan Impor 70 Ribu Ton Daging Kerbau

Sebelumnya, Bulog sudah mendapatkan izin impor daging kerbau dari India sebesar 10 ribu ton.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Sep 2016, 11:42 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2016, 11:42 WIB
20160902-Bulog Promosikan Daging Kerbau Sebagai Pengganti Daging Sapi-Jakarta
Menteri BUMN Rini Soemarno mencicipi daging kerbau hasil olahan seorang chef pada acara sosialisasi di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (2/9). Sosialisasi ini dibuka dengan kegiatan senam ceria bersama seluruh pegawai Bulog. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog kembali meminta tambahan impor daging kerbau 70 ribu ton. Sebelumnya, Bulog sudah mendapatkan izin impor daging kerbau dari India sebesar 10 ribu ton.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengungkapkan pemenuhan impor 10 ribu ton yang sudah diizinkan itu akan selesai pada akhir bulan ini. Untuk itu pihaknya tengah mengajukan izin impor tambahan.

"Intinya harapannya bahwa sebelum September tutup selesai, 10 ribu ini sudah masuk. Kenapa? Karena ini menjadi test case dan akan kita susul dengan importasi berikutnya agar betul-betul terjadi pemenuhan daging kerbau ke masyarakat," kata Djarot di kantornya, Jumat (2/9/2016).

Tambahan impor tersebut diklaim Djarot sudah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Tahapannya, saat ini Bulog tengah mengajukan izin impor ke Kementerian Perdagangan.

Adapun tambahan izin impor yang diajukan Bulog‎ mencapai 70 ribu ton. Negara yang menjadi sumber impor masih sama, yaitu dari India. Jika disetujui, impor itu akan dilakukan mulai Oktober hingga Desember 2016.

‎"Kalau kita lihat kebutuhan, teman-teman asosiasi mereka rata-rata butuh sekitar 10-20 ribu ton sebulan, itungan kita. Sehingga kalo ada 3 bulan ke depan, saya kira kita butuh 60-70 ribu ton‎," papar Djarot.

Mengenai pemasarannya, Bulog akan lebih mengutamakan ke para pelaku industri. Namun sebagian juga akan dijual dibeberapa gerai retail Perum Bulog serta pasar tradisional langsung

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya