Ini Tantangan Pertamina Cari Minyak di Luar Negeri

PT Pertamina (Persero) terus mencari sumber minyak dan gas (migas) ke luar negeri untuk menambal kebutuhan dalam negeri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Sep 2016, 18:03 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2016, 18:03 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina (2)
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus mencari sumber minyak dan gas (migas) ke luar negeri untuk menambal kebutuhan dalam negeri. Tentu saja, untuk mencari sumber migas tersebut Pertamina menemukan banyak tantangan.

Direktur Utama PT Pertamina Internasional Ekplorasi dan Produksi (PIEP) Slamet Riadhy mengatakan, ‎salah satu ladang minyak yang digarap Pertamina di luar negeri terletak di Aljazair, dengan mengelola tiga wilayah kerja, yaitu MLN, EMK, dan OHD.

Tantangan yang dihadapi dalam mencari minyak di ladang minyak tersebut adalah suhu yang mencapai 38 derajat Celsius untuk terendah dan tertinggi mencapai 58 derajat Celsius.

"Di sana bukan kerja enak juga, mereka kerja militan di suhu 58 derajat Celsius," kata Riadhy, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Karena tingginya suhu tersebut, pekerja harus memasuki ruangan dengan suhu yang lebih rendah setelah bekerja selama dua jam.

Tantangan lain yang harus dihadapi adalah karena blok migas tersebut terletak di tengah gurun pasir, maka gangguan alam, yaitu badai pasir, juga kerap menghantui pekerja.

"Kalau sudah ada badai pasir semua gelap, mesin-mesin kita matikan supaya tidak menyumbat. Setelah selesai kita bersihkan baru beroperasi," ungkap Riadhy.

Untuk menuju wilayah kerja, pekerja juga harus menempuh perjalanan udara selama 1,5 jam dari kota kecil di Aljazair, karena tidak diperbolehkan untuk menempuh perjalanan darat dengan alasan keamanan.

"Untuk ke sana kita harus pakai pesawat carter. Kita buat landasan sendiri pakai gipsum," tutur Riyadhy.

Untuk mencari migas di Aljazair, Pertamina melibatkan 300 orang pegawai asal Aljazair dan 30 orang Indonesia.‎ Produksi migas di Aljazair mencapai 41,13 ribu barel setara minyak (barel oil per day/boepd).

Pertamina menambahkan tambahan produksi net to share sebesar 6.320 boped pasca dilakukannya Overhaul C-431 MLN Moto Compressor di lapangan MLN. Selain itu, GT-400 mulai started up pada 13 Agustus 2016 untuk kegiatan pergantian modul dan compressor overhaul. (Pew/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya