Liputan6.com, Nusa Dua - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Bachrul Chairi menyatakan cadangan timah Indonesia dari tahun ke tahun kian menipis. Bahkan, cadangan timah nasional diprediksi akan habis dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.
"10 atau 15 tahun lagi cadangan timah Indonesia akan habis," kata Bachrul usai memberikan presentasi pada acara Indonesia Tin Conference and Expo (ITCE) 2016 di Nusa Dua, Bali, Senin (19/9/2016).
Baca Juga
Salah satu lokasi cadangan timah yang akan habis, adalah di Pulau Bangka. Pada saat sama, timah sendiri bukan merupakan bahan yang memperbarui diri. "Kalau habis ya sudah habis, tidak ada lagi cadangan seperti minyak dan energi lainnya," tutur Bachrul.
Pada saat sama, pemerintah belum memiliki rencana terkait bekas tambang timah itu nantinya, akan dijadikan destinasi pariwisata atau lainnya.
"Belum ada rencana dari pemerintah mau diapakan bekas tambang itu nantinya. Apakah akan dijadikan lahan pariwisata atau lainnya," ujarnya.
Menurut Bachrul, jika cadangan timah Indonesia sudah habis, maka satu-satunya opsi untuk memenuhi kebutuhan timah dalam negeri adalah dengan cara impor.
Advertisement
Hanya saja, Bachrul menunjukkan keheranan terhadap Malaysia dan Singapura. Kedua negara itu, tidak memiliki cadangan timah. Namun, ekspor kedua negara tetangga itu lebih tinggi dibandingkan ekspor Indonesia.
"Bukan mustahil nanti kita akan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri kita," ucapnya.
ITCE yang digelar 18-20 September itu dirangkaikan oleh Indonesia Comodity and Derivatives Exchange (ICDX) yang diikuti para pengusaha dari 10 negara di kawasan Asia Pasifik. (Dewi Divianta/nrm)