Menunggu Investor Institusional Jajaki Pasar Kripto Indonesia

Saat ini Bitcoin tak hanya diperebutkan antara investor ritel dan institusi, tetapi banyak negara juga berminat untuk membeli Bitcoin sebagai cadangan aset.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 26 Feb 2025, 19:10 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 19:10 WIB
Diskusi dengan tema Harnessing Cryptocurrency : Innovative Strategies for Corporate Financial Management, Rabu (26/2/2025). (Gagas/Liputan6.com)
Diskusi dengan tema Harnessing Cryptocurrency : Innovative Strategies for Corporate Financial Management, Rabu (26/2/2025). (Gagas/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Banyak negara di dunia tertarik menjadikan Bitcoin sebagai cadangan aset, di antaranya Amerika Serikat yang berencana menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan negara. Tak hanya itu, adopsi Bitcoin juga semakin masif dengan masuknya investor institusi global ke aset Bitcoin.

Di Indonesia sendiri, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menerbitkan Peraturan Nomor 9 Tahun 2024, yang memperbarui regulasi perdagangan kripto dan membuka peluang investasi bagi investor institusi.

Terkait potensi adopsi kripto investor institusi di Indonesia, CMO crypto exchange Triv, Jordan Simanjuntak menjelaskan pelanggan institusi bukan hal baru, walaupun aturan dibuat baru di Indonesia, tapi pelanggan institusi bukan hal baru di kripto.

“Justru inflow ke kripto justru paling besar dipegang institusi secara global,” kata Jordan dalam acara diskusi dengan tema Harnessing Cryptocurrency : Innovative Strategies for Corporate Financial Management, Rabu (26/2/2025).

Di Indonesia sendiri, Jordan menyebut perusahaan yang berkaitan dengan teknologi bisa jadi pelopor sebagai investor institusi yang berinvestasi kripto di Indonesia. Hal ini karena aset kripto berbasis teknologi, maka perusahaan yang memiliki perhatian pada teknologi yang bisa jadi pelopor investor institusi kripto di Indonesia.

Bitcoin Semakin Diperebutkan

Jordan menambahkan, saat ini Bitcoin tak hanya diperebutkan antara investor ritel dan institusi, tetapi banyak negara juga berminat untuk membeli Bitcoin sebagai cadangan aset. Jordan menuturkan negara pertama yang memegang kripto ada AS, kedua China. dan ketiga ada Inggris.

“Negara besar sudah aware terhadap kripto saya lihat tinggal masalah waktu kapan harga Bitcoin akan capai Rp 5 miliar, Rp 10 miliar atau lebih karena perkembanganya sudah terlihat. Indonesia hanya tinggal mengikuti saja saya rasa,” tambahnya.

 

Adopsi dan Perkembangan Kripto Masih di Tahap Awal

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Meskipun harga Bitcoin sudah melambung cukup tinggi, Jordan menilai saat ini adopsi Bitcoin masih berada di tahap awal. Secara kapitalisasi pasar, Bitcoin masih kecil jika dibandingkan dengan obligasi, sehingga peluang harga Bitcoin terus meningkat masih besar.

Selain itu, jika nantinya dana pensiun bisa masuk ke Bitcoin, menurut Jordan ini akan semakin mendorong adopsi hingga harga Bitcoin ke depan.

“Kita masih di tahap awal, belum ada apa2nya misal nanti dana pensiun masuk ke kripto dan semua negara masuk kripto yang saat ini terjadi masih kecil sekali,” ujarnya.

 

Cara Lain untuk Lunasi Utang

Pada kesempatan yang sama, Anthony Leong Wasekjen HIPMI menuturkan secara pribadi, tanpa mewakili HIPMI, dirinya mengusulkan langkah strategis untuk melakukan terobosan dalam melunasi utang Indonesia yang mencapai Rp 8.000 triliun.

“Bagaimana Presiden Prabowo dengan Danantara, beliau efisiensikan anggaran raise Rp 750 triliun ada sekitar Rp 300 an triliun kenapa sisa dari efisiensi ini tidak dipikirkan untuk investasi ke 1 kripto yang paling signifikan misal Bitcoin,” jelas Anthony.

Anthony menjelaskan, daripada semua dana diinvestasikan ke sesuatu yang sama yang tidak ada kepastian, banyak negara investasikan cadangan devisa ke Bitcoin.

“ini bisa jadi 1 diskursus perlu ada terobosan besar untuk bereskan masalah bangsa mudah2an Bitcoin bisa jadi solusi,” pungkasnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya