Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berencana memberikan kelonggaran ekspor mineral olahan (konsentrat). Serta kelonggaran ekspor nikel mentah, setelah 11 Januari 2017.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Teguh Pamudji mengatakan, dasar pertimbangan pemberian kelonggaran ekspor nikel mentah karena jumah fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang masih minim.
Teguh mengungkapkan, saat ini mendekati batas akhir pelarangan ekspor konsentrat pada 11 Januari 2017. Dari rencana sekitar 27 smelter nikel yang dibangun hanya tujuh yang kemajuan pembangunannya mendekati 100 persen, sedangkan sisanya baru 30 persen sampai 50 persen.
"Jadi pemerintah itu latar belakang kenapa diberikan tenggat waktu lagi sampai 5 tahun ke depan," kata Teguh di Jakarta, Sabtu (8/10/2016).
Teguh melanjutkan, selain itu smelter nikel di Indonesia yang ada hanya bisa mengelola nikel mentah dengan kandungan di atas 2 persen. Padahal, di Indonesia ada yang memiliki kandungan nikel di bawah 2 persen.
"Sebetulnya secara teknis yang saya dapat, ternyata smelter di Indonesia hanya dapat mengambil nikel yang kandungannya di atas 2 (persen), padahal untuk mengambil 2 itu di atasnya ada yang 1,5 persen, 1,8 persen," tutur Teguh.
Batas waktu pelarangan ekspor konsentrat 11 Januari 2017 tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2014, yang merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 1 2014, untuk memberikan kelonggaran ekspor pemerintah akan merevisi aturan tersebut.(Pew/Nrm)
Alasan Pemerintah Buka Ekspor Nikel Mentah
Saat ini mendekati batas akhir pelarangan ekspor konsentrat pada 11 Januari 2017.
diperbarui 08 Okt 2016, 17:28 WIBDiterbitkan 08 Okt 2016, 17:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Exhibition Para Taekwondo Prof. Reda Manthovani Cup 2025 Sukses Digelar, Sumatra Utara Juara Pertama
Bawa 2 Model Jagoan, Neta Resmi Masuk Pasar Singapura
Ciri-ciri Animalia: Karakteristik Utama Kingdom Hewan
Indonesia Gabung BRICS, Bagaimana Imbasnya ke Bursa Saham?
3 Resep Sambal Telur Buncis, Lauk Makan Nikmat yang Gampang Dibuat
Peralihan Pengawasan Kripto ke OJK: Peluang Baru untuk Kepercayaan dan Kolaborasi Industri
Bersiap ke Jenjang Balap Formula, Pembalap Muda Indonesia Qarrar Firhand Gabung ARM
Talaga Bodas, Wisata Alam di Garut Cocok untuk Manjakan Mata
Kisah Mantan Presiden AS Jimmy Carter, Tinggal di Rumah Sederhana 43 Tahun
11 Januari 2000: 7 Nelayan Hilang Misterius di Laut Irlandia, Jasadnya Ditemukan 3 Pekan Kemudian
Kenapa Rezeki Cepat Habis Tanpa Ada Rasanya? Ini Penyebabnya Menurut Habib Novel