Brexit Bikin Harga Keripik Kentang Jadi Mahal

Sebagian bahan untuk membuat keripik kentang Walkers memang menggunakan barang impor.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Nov 2016, 01:05 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2016, 01:05 WIB

Liputan6.com, New York - Harga sekantong keripik kentang yang menjadi favorit warga Inggris naik 10 persen setelah negara tersebut memutuskan keluar dari Uni Eropa atau lebih dikenal dengan istilah Britain Exit (Brexit). Mahalnya harga keripik kentang tersebut karena pelemahan nilai tukar pound sterling terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip businessinsider.com, Rabu (16/11/2016), sekantong keripik kentang merek Walkers dengan rasa keju atau rasa bawang saat ini seharga 55 pence atau sekitar US$ 0,62. Harga tersebut naik jika dibandingkan sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa. Saat itu, harga sekantung keripik kentang masih di kisaran 50 pence.

Kenaikan harga keripik kentang merek Walkers ini mengikuti kenaikan harga barang-barang produksi Unileveler. Sebelumnya memang harga barang produksi perusahaan barang keperluan sehari-hari tersebut sudah merangkak naik.

"Seperti kebanyakan bisnis, kami menghadapi di mana faktor biaya bahan baku dan juga nilai tukar mata uang mempengaruhi harga," jelas juru bicara perusahaan yang dimiliki oleh pepsiCo tersebut.

Sebagian bahan untuk membuat keripik kentang Walkers memang menggunakan barang impor. Oleh sebab itu, pelemahan nilai tukar pound sterling membuat biaya produksi produk panganan tersebut naik.

Sebelumnya, Unilever juga telah menaikkan harga beberapa produknya. Beberapa produk tersebut adalah mi instan Pot Noodle, es krim Magnum dan selai Marmite. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya