Brexit Bikin Harga Louis Vuitton Lebih Murah

London, Inggris, menjadi salah satu kota yang terbilang mahal bagi para wisatawan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Okt 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2016, 07:30 WIB
Louis Vuitton
(Foto: The Richest)

Liputan6.com, London - London, Inggris, menjadi salah satu kota yang terbilang mahal bagi para wisatawan. Biaya menginap alias hotel dan juga transportasi di London cukup tinggi.

Namun London tidak terlalu mahal buat Anda yang ingin membeli tas Louis Vuitton. Tas dari merek fesyen kelas atas ini ternyata dibanderol dengan harga di bawah beberapa kota-kota lain.

Mengutip BBC, Sabtu (15/10/2016), sebuah penelitian yang dilakukan oleh Deloitte terhadap beberapa merek fesyen kelas atas menyimpulkan bahwa harga barang-barang mewah di London tidak setinggi dulu lagi.

Tetapi tentu saja, harga tersebut jika dilihat dengan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Alasan harga barang mewah di London saat ini tak semahal dulu karena kecenderungan penurunan nilai tukar pound sterling setelah keputusan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Nilai tukar pound sterling terhadap dolar AS telah jatuh lebih dari 17 persen jika dihitung sejak Juni 2016 lalu atau sejak referendum Inggris.

Menurut penelitian, sebuah tas tangan jenis Speedy 30 keluaran Louis Vuitton dihargai 646 euro atau kurang lebih US$ 802 pada 7 Oktober lalu.

Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga di beberapa kota wisata lainya. Di Paris, Perancis tas sejenis dibanderol 760 euro atau US$ 850 dan di New York AS dibanderol US$ 970.

Di China lebih mahal lagi. Untuk membeli tas yang sama, Anda harus merogoh kocek 7.450 yuan atau US$ 1.115.

Direktur Pemasaran Pusat perbelanjaan Westfield Myf Ryan menejelaskan, jumlah pembeli di pusat perbelanjaan Westfield pada Juli kemarin meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Apa yang kami lihat adalah banyak wisatawan China yang membeli barang-barang dari desainer ternama." helas dia.

Pada Agustus, jumlah wisatawan China yang belanja di Westfield mengalami kenaikan 53 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2015.

Penurunan nilai tukar sterling membuat harga-harga lebih murah. Peneliti Deloitte menyebutkan bahwa 64 persen produk barang mewah di Inggris saat ini lebih murah. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya