Maksimalkan Tol Laut, Kemenhub Gandeng BUMN

Tol Laut sampai saat ini sudah berjalan untuk enam trayek.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Nov 2016, 13:54 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 13:54 WIB

Liputan6.com, Jakarta Tol Laut sampai saat ini sudah berjalan untuk enam trayek. Namun trayek-trayek yang sudah berjalan tersebut belum maksimal, di mana saat berangkat volume angkutanya cukup bagus, namun saat kembali, kosong.

Untuk lebih mengefektifkan tol laut tersebut, Kementerian Perhubungan telah sepakat dengan Kementerian BUMN untuk membangun Rumah Kita. Rumah Kita adalah gerai yang menyediakan barang-barang produk BUMN untuk bisa didistribusikan ke jalur tol laut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Bay Mokhamad Hasani menjelaskan dengan adanya Rumah Kita ini, nantinya kapal yang akan kembali, volume angkutnya akan lebih maksimal.

"Jadi nanti Rumah Kita ini di setiap wilayah ada PIC nya, seperti di Natuna, itu nanti yang pegang Pelindo II," kata Bay di Kementerian Perhubungan, Kamis (17/11/2016).

Dari data yang dipaparkan Bay, untuk wilayah Natuna, Rumah Kita, selain Pelindo II melibatkan juga PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT‎ Perikanan Nusantara (Persero) dan PT Pelni (Persero).

Untuk wilayah Timika, PT Pelni (Persero) sebagai penanggung jawab. Di sana juga dilibatkan BUMN lain seperti PT Pelindo III (Persero) dan PT Perikanan Nusantara (Persero).

Rumah Kita di Tahun, Sulawesi Utara telah ditunjuk PT Pelindo III (Persero) sebagai penanggung jawab. Namun dalam pelaksanaannya melibatkan PT Pelni (Persero), PT RNI (Persero), dan PT Perikanan Nusantara (Persero).

Di wilayah Manokwari/Merauke, PT ASDP Ferry Indonesia (Persero) bersama PT Pelindo III (Persero) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) sebagai penyelenggara Rumah Kita.

Sedangkan wilayah ke lima yaitu di Larantuka/Rote/Morotai. PT Pelindo III (Persero) ditunjuk sebagai penanggung jawab Rumah Kita. Di sana juga akan terlibat Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT PPI (Persero).

"Jadi kita tidak lagi hanya mengandalkan Kementerian Perdagangan untuk pengadaan barang yang kita angkut, ini biar lebih efektif," tegas Bay. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya