Pemerintah Alirkan Dana Subsidi Listrik 900 VA ke Sektor Ini

Pencabutan subsidi merupakan usaha pemerintah untuk menerapkan subsidi listrik tepat sasaran guna menghemat penggunaan anggaran negara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Nov 2016, 12:29 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2016, 12:29 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 18,9 juta pelanggan listrik golongan 900 Volt Amper (VA) yang masuk kategori Rumah Tangga Mampu (RTM) akan terkena pencabutan subsidi secara bertahap mulai Januari 2017. Langkah pencabutan ini akan membuat negara berhemat hingga Rp 20,17 triliun per tahun.

Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan, pencabutan subsidi merupakan usaha pemerintah untuk menerapkan subsidi listrik tepat sasaran guna menghemat penggunaan anggaran negara.

Adapun kebutuhan subsidi listrik  pada tahun depan dialokasikan sebesar Rp 44,98 triliun. Angka ini menurun dari kebutuhan subsidi listrik pada 2016 yang mencapai Rp 65,15 triliun‎. Artinya ada penghematan sebesar Rp 20,17 triliun.

"Kebutuhan anggaran untuk subsidi listrik di tahun 2017 mengalami penurunan," kata dia di Kantor Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan, Jakarta, ‎Jumat (18/11/2016).

‎Menurut Jarman, anggaran hasil penghematan dari subsidi listrik tepat sasaran akan memberikan ruang fiskal yang lebih leluasa bagi pemerintah untuk melaksanakan program pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, termasuk kelistrikan.

"Penghematan anggaran subsidi listrik dapat dialihkan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan," terang dia.

Sementara pada sektor kelistrikan, penggunaan dana hasil pencabutan subsidi listrik akan dipakai untuk pengembangan infrastruktur listrik jaringan bagi masyarakat yang belum mendapat listrik.

Sesuai dengan data terakhir pertengahan 2016, penyebaran kelistrikan (rasio elektrifikasi) Indonesia 89,5 persen. Ini artinya masih ada sekitar 7 juta kepala keluarga yang belum mendapatkan listrik.Bila mengacu pada data ini dikalikan empat orang dalam satu keluarga, berarti hampir ada 28 juta yang belum mendapatkan listrik. Dengan adanya penghematan atas pencabutan subsidi tersebut ‎maka jumlah masyarakat yang bisa menikmati listrik akan meningkat,  sesuai dalam target rasio elektrifikasi 98 persen pada 2019.

"Kita harapkan masyarakat mampu mohon perhatiannya, ini semata mata untuk menolong saudara kita yang belum mendapatkan listrik," tutup Jarman.(Pew/Nrm)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya