PLN Bakal Gunakan PLTG Portabel Buat Terangi 8 Wilayah

PLN akan membangun PLTG Mobile Power Plant (MPP) atau PLTG portabel berkapasitas total 500 Mega Watt (MW).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 17:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas ( PLTG) Mobile Power Plant (MPP) atau PLTG portabel berkapasitas total 500 Mega Watt (MW). PLTG portabel tersebut akan digunakan untuk menerangi delapan wilayah.

Direktur Keuangan PLN, Sarwono mengatakan, untuk pembangunan PLTG portabel tersebut, perseroan telah mendapat kucuran dana dari ‎Hunggaria dan Kanada senilai US$ 435 juta. PLTG portabel ini merupakan bagian dari pembangkit program kelistrikan 35 ribu MW.

"Pembangunan pembangkit listrik PLTG MPP, mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan negara Kanada dan Hungaria dengan total dana sebesar US$ 435 juta," kata Sarwono, di Jakarta, Sabtu (3/12/2016).

Pembangunan PLTG portabel tersebut, tersebar di delapan lokasi yaitu Lampung berkapasitas 4 x 25 MW, Pontianak berkapasitas 4 x 25 MW, Bangka 2 x 25 MW, Riau berkapasitas 3 x 25 MW, Belitung berkapasitas 25 MW, Ampenan berkapasitas 2 x 25 MW, Paya Pasir berkapasitas 3 x 25 MW dan Nias berkapasitas 25 MW.

Pemilihan lokasi-lokasi tersebut didasarkan pada kondisi yang masih kekurangan pasokan listrik dan juga membutuhkan tambahan pasokan listrik dikarenakan tingginya pertumbuhan listrik di daerah tersebut. Oleh karena itu, pemilihan PLTG portabel dianggap solusi cepat dan tepat.

Sarwono mengungkapkan, PLTG portabel ini menggunakan pembangkit dari General Electric dengan skema Engineering Procurement Construction (EPC). Seluruh pembangkit ini diperkirakan akan masuk tahap pengoperasian pada Januari 2017.

Sebagian pembangkit MPP 500 MW saat ini telah beroperasi dan sudah mendukung pasokan listrik di beberapa daerah mengingat tingginya permintaan tambahan pasokan listrik yang harus segera dipenuhi oleh PLN.

"MPP 500 MW tersebut mulai pembangunan hingga pengoperasiannya dikelola oleh anak perusahaan PLN yaitu PLN Batam," tutur Sarwono.

Bersamaan dengan itu, PLN membangun beberapa pembangkit baru yang sifatnya fixed seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), tujuannya jika nanti daerah tersebut sudah tercukupi pasokannya dan ada daerah lain yang membutuhkan maka pembangkit mobile ini dapat dengan mudah dipindahkan ke lokasi atau daerah yang masih sangat membutuhkan tambahan pasokan listrik.

PLTG portabel ini merupakan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam yang efisien dan ramah lingkungan karena bahan bakarnya yang bersifat clean energy.

Sifat MPP ini mempunyai keunggulan yaitu dapat dipindah karena jenisnya mobile ke wilayah lain di Indonesia yang membutuhkan pasokan listrik sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.

“Dengan adanya PLTG portabel ini diharapkan penyediaan tenaga listrik Indonesia dapat menjangkau hingga ke pulau-pulau pelosok di Indonesia agar ekonomi di daerah-daerah tersebut juga dapat tumbuh pesat serta dapat menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau pasokan listrik sehingga target rasio elektrifikasi 99.7 persen di 2019 dapat tercapai,” tutup Sarwono. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya