Gubernur BI: Uang Baru Jangan Dilipat, Diremas dan Dicoret

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta masyarakat untuk menjaga uang baru terlebih untuk uang kertas.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Des 2016, 19:35 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 19:35 WIB
20161213-Antrean-Uang-Baru-AY1
Beberapa pecahan uang baru yang sudah dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang dapat ditukarkan di Blok M, Jakarta, Senin (19/12). Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta masyarakat untuk menjaga uang baru terlebih untuk uang kertas. Agus mengatakan, dengan perawatan yang tidak baik maka uang kertas rentan rusak.

Agus pun mengaku keheranan. Bagaimana tidak, saat ini ada masyarakat yang langsung mencelupkan uang baru ke dalam air. Langkah itu diambil supaya uang tidak mudah terbang.

Padahal, Agus mengatakan, hal itu merupakan sikap yang tidak tepat karena justru bisa merusak uang.

"Uang itu jangan dilipat, diremas, dicoret. Jangan dibasahin karena masyarakat kita di beberapa daerah itu uang baru begitu diterima dimasukin di air supaya jangan terbang tapi uangnya cepat rusak," kata dia di Blok M Square Jakarta, Senin (19/12/2016).

Tak hanya itu, Agus juga melihat sikap masyarakat yang salah dalam memperlakukan uang. Antara lain, ada masyarakat yang cenderung meremas uang untuk keperluan pembayaran parkir.

"Begitu kalau bayar pakir kita remet, sayang sekali, apalagi di-staples," ujar dia.

Agus pun meminta masyarakat untuk menjaga uang dengan baik-baik. Pasalnya, uang merupakan simbol kedaulatan bangsa. Sebab itu, dia meminta masyarakat mengubah pola dalam masalah perawatan uang.

"Ini yang kita maksud untuk di jaga," tandas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya