Kebut Proyek 35 Ribu MW, PLN Dapat Utang Rp 12 Triliun

Setiap tahun, kebutuhan investasi kelistrikan di tanah air terus meningkat

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Des 2016, 20:32 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 20:32 WIB
(Foto: Liputan6.com/ M Syukur)
Pembangunan pembangkit listrik

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero)memperoleh pinjaman dari sindikasi kreditur perbankan dalam negeri yang terdiri dari Bank Mandiri, BCA, BRI, Maybank, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Indonesia Eximbank, untuk membiayai kebutuhan investasi sebesar Rp 12 triliun dalam jangka waktu 10 tahun.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, PLN terus akan terus mempercepat penyelesaian Program 35 ribu Mega Watt ( MW) dengan mendorong percepatan penyelesaian pembangunan baik sisi pembangkit, transmisi dan distribusi di seluruh Indonesia. Hal ini terlihat dari giatnya PLN mencari dukungan pendanaan baik dari dalam maupun sumber pendanaan luar negeri.

“Penandatanganan kredit investasi sebesar Rp 12 triliun ini menunjukkan bahwa kita terus bekerja keras menyelesaikan tugas yang amat menantang, melistriki negeri, menyediakan listrik yang memadai dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Sofyan, di Jakarta, Senin (19/12/2016).

Sofyan menambahkan bahwa setiap tahun, kebutuhan investasi kelistrikan di tanah air terus meningkat. Sumber dana untuk membiayai kebutuhan investasi ini terdiri dari berbagai sumber, termasuk internal dan pinjaman.

Rencananya, kredit investasi dari sindikasi lembaga keuangan bank dan non-bank dalam negeri dengan total komitmen sebesar Rp 12 triliun akan digunakan untuk membiayai keperluan investasi di bidang pembangkit, transmisi, distribusi dan sarana di Indonesia.

"Untuk itu kami berterimakasih kepada seluruh kreditur yang telah memberikan kepercayaan kepada PLN, kami yakin dana ini akan sangat berguna untuk menggegas pembangunan program 35.000 MW," tambah Sofyan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya