Ini Masukan Pengusaha untuk Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XV

Pengusaha mengharapkan ada aturan yang lebih memberikan kepastian usaha bagi para pengusaha logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Jan 2017, 16:30 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 16:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik rencana pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid XV. Namun ada sejumlah masukan yang diberikan pengusaha untuk paket kebijakan ekonomi.

‎Komite Tetap Kadin Bidang Perhubungan‎, Hengki Purwoto mengatakan,‎ pihaknya akan memberikan beberapa rumusan yang bisa jadi masukan untuk mempertajam deregulasi dalam paket ini. Salah satunya yaitu ada area persaingan yang sama antara pengusaha swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Jadi bagaimana ciptakan level playing field yang lebih merata, jadi ada persiangan yang sehat antara BUMN dan swasta baik di sektor logistik dan transportasi," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Kemudian dalam paket kebijakan ekonomi tersebut pengusaha juga berharap ada aturan yang lebih memberikan kepastian usaha bagi para pengusaha logistik dan transportasi Tanah Air.

"Kita minta ada kepastian kebijakan karena menyangkut kepastian bisnis. Kalau terlalu cepat terjadi perubahan kebijakan akan jadi discourage bagi dunia usaha. Ini meliputi penyusunan kebijakan yang mengurangi uncertainty‎, termasuk ciptakan regulasi yang harmonis dan tidak tumpang tindih," kata dia.

Sementara itu, Pemerhati Transportasi Nasional, Danang Parikesit mengatakan, dalam pembahasan paket kebijakan ekonomi, ada beberapa peraturan pemerintah dan peraturan menteri yang menjadi subjek deregulasi. Salah satunya soal kelembagaan yang bertanggungjawab mengelola sistem logistik Indonesia.‎

"Soal kelembagaan pengelolaan logistik Indonesia. Selama ini kita tidak cukup progresif karena yang namanya logistik sangat lintas sektor, maka butuh kelembagaan yang kuat untuk kelola deregulasi ini‎," ungkap dia.

‎Selain itu, sektor logistik dan transportasi juga membutuhkan insentif investasi, khususnya untuk pergudangan. Hal ini akan menunjang kegiatan logistik lebih baik.

"Juga soal insentif investasi di sektor logistik khususnya warehousing. Butuh dukungan investasi yang sifatnya warehousing," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya