Ingin Pekerja RI Terampil, Kadin dan Kemnaker Buat Program Magang

Peluncuran program pemagangan ini adalah sebagai tindak lanjut Penandatanganan Nota Kesepahaman yang sudah dilakukan pada 24 April 2016.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Des 2016, 15:09 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 15:09 WIB
Kerja
Pencari Kerja

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berencana meluncurkan program Pemagangan Terpadu Tingkat Nasional di Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat pada Jumat 23 Desember 2016. Program tersebut rencananya diresmikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan ‎peluncuran program pemagangan ini adalah sebagai tindak lanjut Penandatanganan Nota Kesepahaman yang sudah dilakukan pada 24 April 2016. Program ini dilatarbelakangi kesepahaman kedua belah pihak untuk memberikan keterampilan kepada para pencari kerja.

"Kami di Kadin Indonesia menyambut baik perhatian Pemerintah Indonesia dalam menciptakan tenaga kerja terampil di Indonesia. Peluncuran program pemagangan dan ini merupakan bentuk dari komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, pada tahun lalu, dari 122,38 juta angkatan kerja, 50,8 juta diantaranya adalah lulusan SD ke bawah. Sementara lulusan 5MP adalah 20,7 juta dan lulusan SMA sebanyak 19,8 juta.

Data BPS pada 2015 menunjukan saat ini ada lebih dari 7 juta angkatan kerja yang belum mempunyai pekerjaan. Sementara di saat yang sama dunia usaha mengalami kesulitan untuk merekrut tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan dan siap pakai.

"Untuk itu, peluncuran program pemagangan antara Dunia Industri dan pemerintah dibuat sebagai jembatan antara kebutuhan dunia industri dan para pencari kerja. Melalui skema yang dibuat, akan membuat pasar tenaga kerja di Indonesia bisa bertumbuh dan akan memperkecil kesenjangan," kata dia.

Rosan menyatakan, selama ini Kadin mencatat pendekatan terhadap pasar kerja di Indonesia lebih cenderung kepada pendekatan sisi penyediaan supply side. Hal ini masih bisa diimbangi masing-masing industri untuk mendidik mereka setelah mereka menjadi pekerja di masing-masing perusahaan.

Namun, menghadapi era kompetisi yang semakin ketat, setiap industri perusahaan membutuhkan kecepatan untuk merespon ketatnya persaingan usaha. Guna merespon hal tersebut, penyediaan tenaga kerja yang dilakukan dari sisi supply side ini harus mulai diubah dengan pendekatan demand side.

"Peluncuran program pemagangan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan pelaku usaha untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing pekerja Indonesia agar dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan pasar tenaga kerja baik di dalam maupun luar negeri," ‎tandas dia. (Dny/Nrm)


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya