Menteri Keuangan: LPDP Adalah Investasi Negara di Bidang SDM

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ‎‎menegaskan bahwa beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bukan berasal dari utang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Feb 2017, 21:16 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 21:16 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Buka Pameran LPDP 2017
Sri Mulyani berbincang dengan peserta usai membuka pameran pendidikan tinggi LPDP Edufair 2017 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (31/1). Pameran di gelar di tiga tempat, yakni di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati ‎‎menegaskan bahwa beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bukan berasal dari utang, melainkan dari penerimaan pajak yang dikumpulkan dari seluruh masyarakat Indonesia. Upaya ini merupakan investasi pemerintah di bidang sumber daya manusia (SDM).

"Uang LPDP murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dari utang. Uang dari keringat rakyat Indonesia, dibiayai dari uang pajak yang dibayarkan rakyat Indonesia," ucap Sri Mulyani saat memberi pengarahan kepada Ribuan Alumni LPDP di kantornya, Jakarta, Senin malam (6/2/2017).

‎Diakui Sri Mulyani, anggaran LPDP disisihkan melalui mekanisme APBN. Untuk diketahui, tahun ini Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan tersebut memperoleh alokasi anggaran Rp 2,5 triliun, sehingga total dana kelolaan LPDP menjadi Rp 22,5 triliun di 2017.

"Kita ingin membangun SDM sebagai aset negara yang luar biasa penting. Indonesia negara kaya, tapi kekayaan paling tinggi dan tak terhingga ada pada manusianya. Kita perlu melakukan investasi, meningkatkan kualitas SDM karena masa depan negara ini ada di tangan manusia-manusia Indonesia," terangnya.

‎Mengutip pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu.

"Tapi kuote tersebut tidak relevan bagi peserta LPDP karena yang terjadi, Anda belum pernah tanya ke negara, tapi negara sudah berbuat sesuatu untuk Anda. Jadi it's time for you membayar kembali, tidak dalam bentuk rupiah, tapi mengembangkan diri, mengambil level pendidikan di atas rata-rata dan universitas terbaik di dunia adalah suatu kenikmatan langka," tuturnya.

"Jadi jangan pernah lelah mencintai Republik Indonesia. Perjalanan kita sering tidak mulus, sering meminta pengorbanan, tapi jangan pernah hentikan perasaan ke Indonesia, jangan pernah hitung-hitungan untuk Indonesia karena Republik ini tidak pernah menghitung apa yang diberikan kepada Anda," ucap Sri Mulyani memberi motivasi. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya