Calon Dewan Komisioner OJK Harus Siap Hadapi Krisis

Para calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mesti siap menghadapi segala tantangan ketika terpilih nanti.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Feb 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 11:00 WIB
Ilustrasi OJK
Ilustrasi OJK (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Para calon anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mesti siap menghadapi segala tantangan ketika terpilih nanti. Salah satunya ialah krisis.

Anggota Panitia Seleksi OJK dari akademisi Tony Prasetiantono mengatakan, kemungkinan terjadinya krisis sangat besar. Menurutnya, krisis bisa terjadi kapan saja.

"Setiap zaman itu kemungkinan terjadinya krisis sangat besar dan mungkin tidak menunggu katakanlah periode 10 tahunan, krisis bisa kapan saja," kata dia seperti ditulis di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Dia mengatakan, khusus untuk bank perlu pengawasan ketat. Hal itu sebagai upaya untuk menangkal krisis.

"Pengawasan bank sangat penting. Ini kalau bicara bank, banknya saja perlu pengawasan ketat," ungkap dia.

Sayangnya, jumlah bank di Indonesia yang terlalu banyak memiliki risiko tersendiri seperti dalam hal pengawasan. Dia berharap, anggota dewan yang terpilih nanti menjadikan konsolidasi bank sebagai salah satu agenda utama.

"Celakanya, menurut Saya, jumlah bank kita terlalu banyak, 118. Menurut saya agenda konsolidasi bank menjadi yang krusial. Kalau tidak OJK-nya akan kerepotan juga, lalu kualitas pengawasan tidak cukup baik," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya