5 Kesalahan Terbesar Generasi Millenial Saat Atur Duit

Ada lima kesalahan terbesar paling umum yang sering dilakukan millenial dalam mengatur serta merencanakan finansial.

oleh Dhita Koesno diperbarui 15 Feb 2017, 06:01 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2017, 06:01 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Generasi millenial biasanya dibesarkan di era teknologi canggih dan dikenal sebagai generasi yang paling cepat belajar meskipun agak sedikit pemalas. Mereka yang berusia 20 hingga 30an di tahun ini termasuk dalam generasi ini.

Dibesarkan di era di mana fokusnya lebih kepada melindungi harga dirinya, generasi ini sering mengklaim bahwa diri mereka unik, khusus dan tidak ada orang yang seperti mereka. Padahal seperti diketahui, mereka ini justru generasi yang tidak terlalu mengerti bagaimana cara mengelola keuangannya secara baik.

Ada lima kesalahan terbesar paling umum yang sering dilakukan millenial dalam mengatur serta merencanakan keuangannya. Berikut ini kesalahan-kesalahannya seperti dilansir laman Forbes:

1. Prioritas belanja daripada menabung untuk pensiun.

Gaya hidup merupakan alasan utama orang-orang yang hidup di era ini, generasi ini biasanya saat mendapatkan uang justru lebih mementingkan belanja dan jika perlu berhutang untuk membeli sesuatu hal daripada harus menabung.

Karena merasa masih muda, mungkin wajar jika milenium kurang peduli dengan tabungan masa depan. Padahal ini adalah salah satu kesalahan dalam mengatur keuangan.

Seperti lebih memprioritaskan nongkrong di kafe dan menikmati secangkir kopi mahal dengan teman-temannya atau sekedar mencoba makanan baru di restoran agar disebut tak ketinggalan zaman.

2. Terlalu konservatif dalam berinvestasi

Generasi millenial cenderung memiliki pengetahuan yang umum saat berinvestasi dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Selain itu generasi millenial lebih cenderung menyebut diri mereka investor yang konservatif walaupun memiliki waktu lebih lama dari generasi yang lebih tua.

Hal itu karena sebagian besar dari mereka mungkin menyaksikan fakta bahwa telah terjadi krisis pasar terbesar dalam beberapa tahun terakhir, bahkan mungkin melihat orang tuanya kehilangan pekerjaan dan kekayaan karena menurunnya pasar ekonomi.

Ya ini memang masuk akal, tapi perlu diketahui bahwa situasi pasar saham memang cenderung akan naik turun, terkadang juga sangat jatuh di tahun-tahun berikutnya.

Meskipun​ pasar saham merupakan tempat terbaik menginvestasikan uang Anda untuk pertumbuhan jangka panjang, ​tetap saja​ jangan gegabah memilih investasi model ini, carilah yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.

Beli kemewahan

3. Beralih ke kartu kredit untuk membeli kemewahan

Ini adalah konsep yang sama sekali baru bagi banyak orang muda, terutama bila di keluarga mempunyai penghasilan ganda yakni suami istri bekerja. Segala sesuatu yang ingin dibeli, pembayaran menggunakan kartu kredit.

Seperti membayar salon untuk sekedar manicure saja, menggunakan kartu kredit. Padahal jika memang tidak punya uang tunai, sebaiknya tunda saja keinginan itu dan Anda bisa memotong kuku sendiri di rumah tanpa harus berhutang lagi.

Jika ini terus terjadi dan dilakukan​, maka selama hidup Anda pun tidak akan pernah terbebas dari hutang, yang ada justru utang semakin bertambah, belum lagi jika gaji yang didapat hanya pas-pasan.

 4. Boros uang sewa

Ini merupakan salah satu kesalahan pengelolaan keuangan terbesar yang dilakukan generasi millenial. Daripada tinggal di kos-kosan yang sederhana, lebih memilih menyewa apartemen yang harganya jauh lebih mahal meskipun untuk membayarnya harus utang kartu kredit lagi.

Generasi ini kebanyakan menghabiskan uangnya untuk sewa kamar, rumah, atau apartemen yang sebenarnya tidak sesuai kemampuan. Sebaiknya, pikir ulang agar uang sewa tempat tinggal tidak melebihi batas kemampuan.

Jangan sampai uang sewa memakan lebih dari 50 prsen persen penghasilan bulanan Anda, ini terlalu mahal. Anda juga harus bisa menyimpan sebagian uang untuk dana darurat yang sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pendewasaan diri

5. Menunda proses pendewasaan dirii

Statistik menunjukkan bahwa generasi milenium pada umumnya sering menunda beberapa tonggak kehidupan yang terkait dengan pendewasaan, seperti pernikahan, memiliki anak atau membeli rumah.

Kebanyakan justru berpikir untuk menikmati kebebasan dan tidak ingin mengambil resiko seperti gagal berbisnis a​tau gagal berumahtangga.

Sebenarnya sah-sah saja, namun kembali lagi, dengan melakukan hal itu yang ada justru masa muda pun terlewati sia-sia dan uang semakin banyak habis karena lebih mementingkan diri sendiri.

Ketika membuat keputusan keuangan untuk diri sendiri, mulai dari sesuatu yang kecil saja seperti membeli kopi di Starbucks Anda sudah menjadi orang yang boros, sebaiknya hentikan kebiasaan yang tidak baik dan segera buat keputusan yang bisa menguntungkan untuk masa depan Anda.​

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya