Jokowi Minta Bantuan Pangan Tak Dibelikan Rokok dan Pulsa

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan penyaluran simbolis Bantuan Pangan Non Tunai di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Feb 2017, 10:55 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 10:55 WIB
Jokowi
Jokowi

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan penyaluran simbolis Bantuan Pangan Non Tunai di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur. Jokowi berharap dana bantuan tersebut‎ tidak digunakan untuk membeli rokok atau pulsa.

Jokowi mengatakan, ‎bantuan sosial melalui mekanisme kartu ini sebesar Rp 1,89 juta untuk masyarakat yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Selain itu, penerima bantuan juga mendapatkan bantuan pangan sebesar Rp 110 ribu per bulan.

"Kartu ini isinya adalah uang Rp 1,89 juta untuk PKH. Bantuan pangan setiap bulan Rp 110 ribu, jadi Rp 1,32 juta setahun. Yang Rp 1,89 juta bisa diambil empat kali," ujar dia GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).

Dia menjelaskan, dengan adanya bantuan pangan, penerima bantuan bisa membeli beras, gula dan kebutuhan pangan lain di e-warong. Jokowi menyebut beras yang bisa dibeli merupakan beras dengan kualitas baik.

"Pengambilan bantuan pangan Januari-Februari dirapel jadi bisa Rp 220 ribu‎. Ini berasnya kualitas yang baik. Kalau dulu kan mau tidak mau terima, ada yang item cokelat. Ini bisa milih beras seperti ini, harganya per kg Rp 8.500 atau untuk beli yang lain," kata dia.

Jokowi berharap bantuan yang disalurkan oleh pemerintah benar-benar digunakan oleh para penerima bantuan untuk memenuhi kebutuhan gizi dan pendidikan.

"Uang itu betul-betul digunakan untuk yang bermanfaat. Untuk gizi anak, pendidikan anak, jangan dikasih suami buat beli rokok, jangan diminta suami beli pulsa. Begitu ketahuan dipakai beli rokok dan pulsa, cabut,‎" tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya