9 Bendungan Baru Bakal Dukung Program Ketahanan Pangan

Pemerintah akan membangun 9 bendungan baru pada 2017.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Feb 2017, 17:45 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 17:45 WIB
Bendungan Kuningan yang terletak di Desa Randusari Kecamatan Cibereum Kabupaten Kuningan.
Bendungan Kuningan yang terletak di Desa Randusari Kecamatan Cibereum Kabupaten Kuningan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membangun sembilan bendungan pada tahun ini. Pembangunan bendungan untuk mendorong ketersediaan air dan berlanjut untuk menopang program ketahanan pangan.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Imam Santoso mengatakan, ketahanan pangan merupakan salah satu program utama pemerintah. Oleh karena itu, perlunya didukung pasokan air untuk mewujudkan hal itu.

"Kita punya program mendukung Nawacita pemerintah sekarang ini, punya program kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan itu ada beberapa yang harus dipenuhi salah satunya bagaimana memenuhi kebutuhan air," ujar dia.

Dia menerangkan, pemerintah menargetkan pembangunan 65 pembangunan hingga 2019. Waktu penyelesaian masing-masing bendung variatif dengan kisaran 3-5 tahun.

"Membangun bendungan tidak hanya setahun jadi. Membangun bendungan itu 3-4 tahun atau 5 tahun. Kita mulai bangun mulai tahun 2014-2019. Yang selesai tahun 2019 ada 29 bendungan dari 65 bendungan. Ada yang lanjut terus. Kalau semuanya selesai 2022. Kan terakhir 2019, tiga tahun kemudian 2022," jelas dia.

Terakhir, ada 30 bendungan yang dalam progres pembangunan. Tahun ini, pemerintah menambah pembangunan sembilan bendungan sehingga tahun ini ada 39 bendungan jalan pengerjaannya.

"Tahun 2017 akan membangun sembilan bendungan baru, jadi 39 bendungan 2017," ungkap dia.

Adapun sembilan bendungan baru itu antara lain, Bendungan Rukoh Aceh, Lausimeme Sumatera Utara, Tigadihadjil Sumatera Selatan, Bener Jawa Tengah, Way Apu Maluku, Baliem Papua, Sidan Bali, Pamukkulu Sulawesi Selatan, Temef Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bendungan itu semuanya memakai anggaran negara, tapi dia masih belum menyebut besarannya alokasinya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya