Pemerintah Selesaikan Pembangunan 3 Bendungan di Tahun Ini

Dalam 5 tahun, pemerintah menargetkan pembangunan 49 bendungan tersebar di seluruh Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Jan 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2017, 16:00 WIB

Liputan6.com, Malang - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan proses pembangunan tiga bendungan akan rampung pada tahun ini.

Dalam 5 tahun, pemerintah menargetkan pembangunan 49 bendungan tersebar di seluruh Indonesia.

Basuki mengatakan, tiga bendungan tersebut ā€Žantara lain Raknamo di Nusa Tenggara Timur, Teritip dan Marang Kayu di Kalimantan Timur.

Pembangunan bendungan yang dilakukan pemerintah salah satunya untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian. "3 bendungan selesai di tahun ini," ujar dia di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Kamis (5/1/2017).

Basuki menjelaskan, saat ini dari 7,3 juta hektar (ha) lahan pertanian irigasi, yang kebutuhannya airnya dipenuhi dari bendungan baru mencapai 11 persen. Hal ini dinilai masih sangat rendah dan berpotensi mengganggu keberlangsungan kegiatan di sektor ini.

"Kenapa kita bangun bendungan?ā€Ž. Kita punya 7,3 juta ha lahan irigasi, hanya 11 persen yang airnya dijamin oleh bendungan," dia menjelaskan.

Menurut Basuki, dengan pembangunan infrastruktur yang terkait dengan pertanian ini ā€Ždiharapkan mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP). Sehingga dalam 1 tahun petani bisa melakukan panen lebih dari sekali.

"Supaya bisa tingkatkan IP, yang tadinya panen 1 kali jadi 2 kali atau 3 kali. Ke depan itu kita fokus di pemerataan," lanjut dia.

Selain untuk memenuhi kebutuhan air, lanjut Basuki, pembangunan bendungan juga ditujukan untuk mengantisipasi banjir. Sebagai contoh, di sungai Brantas kini telah ada sekitar 10 bendungan yang berdiri yang mampu mengatur arus air sehingga wilayah disekitarnya bisa terbebas dari banjir.

ā€Ž"Bendungan memang harus dibuatā€Ž. Banjir itu terjadi karena tidak bisa diatur airnya. Sekarang di Brantas tidak banjir karena ada bendunganā€Ž," tandas dia. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya