Cara Sri Mulyani Perjuangkan Hak Wanita dalam Pemerintahan

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam diskusi berskala internasional bertepatan dengan hari Kartini.

oleh Vina A Muliana diperbarui 21 Apr 2017, 21:12 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 21:12 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara dalam diskusi berskala internasional dengan tema Boosting Women's Economic Empowerment di kantor pusat Bank Dunia.

Dalam diskusi tersebut, Sri Mulyani menuturkan pemerintah Indonesia telah meningkatkan hak wanita dalam perekonomian lewat perubahan beberapa aturan legislatif.

"Yang sudah pemerintah Indonesia lakukan untuk meningkatkan hak wanita dalam perekonomian adalah menghilangkan diskriminasi bagi wanita dalam peraturan legislatif," tutur dia seperti dikutip Liputan6.com di akun Facebook resmi Sri Mulyani, Jumat (21/4/2017).

Lebih lanjut ia menambahkan, kini wanita juga sudah bisa untuk melapor pajak pribadi terlepas dari suaminya. Hal ini bisa memberikan mereka kebebasan untuk mengatur aset yang mereka miliki.

"Dalam kapasitas saya sebagai menteri keuangan, kami sudah memberikan akses pada wanita untuk bisa melapor pajak pribadi tanpa harus bergantung pada suaminya," kata Sri Mulyani.

"Ketika wanita bisa melapor pribadi hartanya, maka dia memiliki hak untuk mengakses dan mengontrol aset yang ia miliki," lanjutnya.

Selain itu, partisipasi tenaga kerja perempuan juga masih menjadi masalah karena isu ketidaksetaraan gender, utamanya dalam menyeimbangkan waktu kerja dan keluarga.

Untuk itu, menurut Sri Mulyani, pemerintah juga terus berupaya mendorong partisipasi tenaga kerja perempuan, misalnya dengan mendukung penyesuaian standar kompetensi pegawai perempuan.

"Kami juga mendorong program untuk menyediakan fasilitas di kantor yang mendukung pegawai perempuan," ujar dia.

Sri Mulyani menjelaskan, isu kesetaraan bagi wanita tadinya tidak terlalu menjadi perhatian. Hal ini kemudian berubah, dan kini sumbangsih wanita dianggap bisa memperkuat perekonomian Indonesia.

"Tadinya hal ini belum terlalu dipikirkan di Indonesia, sampai banyak studi di dunia tentang pentingnya persamaan hak wanita. Hal ini nyatanya memang bisa memberikan pengaruh tersendiri bagi dunia perekonomian," tutur Sri.

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya