Liputan6.com, Jakarta Menstruasi adalah bagian penting dalam kesehatan reproduksi wanita. Namun, tidak semua siklus haid berjalan mulus. Ada kalanya kondisi menstruasi menunjukkan tanda-tanda yang perlu diwaspadai dan perlu segera berkonsultasi ke dokter.
Beberapa kondisi menstruasi yang perlu diperhatikan mulai dari usia menstruasi terlalu cepat atau lambat hingga darah haid yang keluar terlalu banyak.Â
Baca Juga
1. Menstruasi Terlalu Dini (Sebelum Usia 8 Tahun)
Advertisement
Menstruasi pertama (menarche)Â sangat bervariasi antar individu dan rata-rata terjadi pada umur 10,5 - 15,5 tahun seperti mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Namun, paling cepat terjadi di usia 8 tahun.
Jika anak perempuan mengalami haid sebelum usia tersebut, kondisi ini disebut pubertas prekoks dan penting untuk segera dievaluasi lebih lanjut oleh dokter.Â
"Menstruasi paling cepat di usia 8 tahun. Itu paling cepat ya," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi Upik Anggraheni ditemui dalam diskusi media bersama RS Pondok Indah beberapa waktu lalu.
"Kalau kurang dari 8 tahun sudah menstruasi, itu namanya pubertas prekoks. Itu harus ditangani dokter," saran Upik.
Pubertas prekoks bisa berdampak signifikan pada pertumbuhan fisik, perkembangan psikologis, dan kualitas hidup anak. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
2. Belum Menstruasi di Usia 14 Tahun meski Payudara Sudah Tumbuh
Jika seorang remaja sudah berusia 14 tahun dan payudaranya sudah berkembang, tetapi belum juga mengalami haid, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan hormon atau perkembangan reproduksi yang perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter seperti saran Upik.
3. Jarak Siklus Menstruasi Terlalu Jauh
Upik menerangkan dari haid hari pertama ke selanjutnya berkisar 24-34 hari. Jika pada wanita usia dewasa (non remaja) lebih dari 45 hari maka disarankan berkonsultasi ke dokter.
"Kalau lebih dari 45 hari enggak haid, ini terjadi peningkatan hormon estrogen yang menyebabkan penebalan dinding rahim," kata Upik,
Apalagi bila perempuan tersebut disertai juga dengan gejala lain seperti kegemukan, riwayat diabetes melitus, jerawat, dan tumbuh bulu di badan lebih banyak.
"Kalau bulu tumbuh banyak itu biasanya mengarah ke hiperandrogen (kondisi hormon androgen di dalam tubuh wanita terlalu tinggi) yang merupakan salah satu kriteria PCOS," paparnya.
Â
Advertisement
4. Nyeri Haid yang Sangat Parah
Nyeri haid atau dismenore sering dikaitkan dengan endometriosis. Meski tidak semua kasus endometriosis menyebabkan nyeri hebat tapi nyeri haid yang berlebihan perlu diperiksa lebih lanjut.
"Nyeri haid yang sakit sekali setiap kali menstruasi itu juga harus dikonsultasikan ke dokter," kata Upik.Â
Â
Pemeriksaan transvaginal tidak bisa dilakukan pada remaja, tetapi dokter bisa melakukan pemeriksaan alternatif seperti MRI atau ultrasonografi transrektal jika dicurigai adanya masalah kesehatan.Â
5. Perdarahan Menstruasi Berlebihan
Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya darah menstruasi secara berlebihan. Hal ini ditandai dengan penggunaan pembalut yang banyak, yakni lebih dari 5 pembalut per hari, atau durasi menstruasi yang berlangsung lebih dari 5-7 hari.
Selain itu, keluarnya gumpalan darah yang sangat besar juga bisa menjadi salah satu gejala dari menorrhagia. Jika menemukan gejala tersebut sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pastikan tidak self diagnosed ya.
Â
Advertisement
