Rupiah Menguat Tipis, Waspada Risiko dalam Negeri

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di ksiaran 13.325 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Mei 2017, 13:45 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2017, 13:45 WIB
 Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di ksiaran 13.325 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS.
Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di ksiaran 13.325 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Namun penguatan rupiah ini cukup rentan karena sentimen dari dalam negeri.

Mengutip Reuters, Jumat (12/5/2017), rupiah dibuka di angka 13.355 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.358 per dolar AS.

Sesaat setelah pembukaan, rupiah terus menguat hingga menyentuh angka 13.325 per dolar AS. Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di ksiaran 13.325 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.340 per dolar AS. Patokan pada hari ini tersebut menguat jika dibandingkan dengan patokan pada tanggal 10 Mei 2017 yang tercatat 13.355 per dolar AS.

Dolar AS memang sedikit melemah pada perdagangan di Asia pada Jumat ini. pelaku pasar menunggu data-data ekonomi dari AS yang akan keluar pada hari ini.

Secara mingguan, dolar AS mampu menguat 0,8 persen terhadap yen Jepang dan telah menguat lebih dari 4 persen dalam jangka waktu tiga pekan.

"Gerak dolar AS pada beberapa hari terakhir memang mengejutkan. Pelaku pasar sepertinya memiliki pandangan yang sangat optimistis terhadap berbagai sentimen yang ada," jelas kepala analis pasar uang Mizuho Securities, Tokyo, Jepang, Masafumi Yamamoto.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, penguatan rupiah pada perdagangan hari ini sangat rentan. Alasannya, beberapa risiko dari dalam negeri menekan rupiah.

"Ketidakpastian politik domestik berpotensi membuat pelemahan rupiah semakin terbuka. Tetapi dengan level cadangan devisa yang tinggi, depresiasi rupiah yang berlebih akan mampu dicegah," jelas dia. (Gdn/Ndw)

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya